Lihat ke Halaman Asli

Citaresmi

Masih belajar nulis

Di Terminal

Diperbarui: 10 September 2020   09:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Waktu itu September terakhir, kala kita berlari kecil mengejar jadwal bus

Tangan kita sama-sama tegang akan sebuah perpisahan di depan mata

Berkali-kali matamu mencari dari balik kaca, melambai menyemangati

Aku membalas, meneguk pahit akan nyata tak diharap

Lalu kita beriringan dalam bus keluar terminal, sungguh lucu seperti adegan sinetron

Ketika arahmu beralih ke kiri, aku paham ini sungguh terjadi

Asa malam itu ketika kulihat jarak mendekat kini telah jadi uap

Lagi-lagi, siasat jam mengkhianati kita, detiknya bertalu-talu ukirkan jeda yang entah

Kupandang maps dan terhantam pilu, "Mas, kita jauh lagi sekarang."

Setelah itu semua kembali ambigu, dalam rindu dan sendu yang terjebak waktu




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline