Mohon tunggu...
Citaresmi
Citaresmi Mohon Tunggu... Administrasi - Masih belajar nulis

Girl who love writing and writing

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Terminal

10 September 2020   09:09 Diperbarui: 10 September 2020   09:03 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Waktu itu September terakhir, kala kita berlari kecil mengejar jadwal bus

Tangan kita sama-sama tegang akan sebuah perpisahan di depan mata

Berkali-kali matamu mencari dari balik kaca, melambai menyemangati

Aku membalas, meneguk pahit akan nyata tak diharap

Lalu kita beriringan dalam bus keluar terminal, sungguh lucu seperti adegan sinetron

Ketika arahmu beralih ke kiri, aku paham ini sungguh terjadi

Asa malam itu ketika kulihat jarak mendekat kini telah jadi uap

Lagi-lagi, siasat jam mengkhianati kita, detiknya bertalu-talu ukirkan jeda yang entah

Kupandang maps dan terhantam pilu, "Mas, kita jauh lagi sekarang."

Setelah itu semua kembali ambigu, dalam rindu dan sendu yang terjebak waktu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun