Para pemimpin di luar sana menganut rasa memiliki atas hasil pekerjaan dari tim yang dipimpin. Jika hasil indah yang dicapai, pemimpin seharusnya tidak lupa juga untuk mengucapkan terima kasih dan memberikan pujian untuk timnya.
Di sisi lain, pemimpin juga bertanggung jawab terhadap segala situasi, sekalipun itu adalah situasi terburuk. Seringkali pemimpin yang lemah tidak berkaca terhadap kesalahan malah menyalahkan orang lain ketika terjadi kesalahan. Mereka memiliki rasa takut dan tak percaya diri dalam diri mereka yang membuahkan perasaan denial terhadap dirinya sendiri.
Hal ini tidak berlaku pemimpin suatu perusahaan/ organisasi saja tetapi juga berlaku secara individu (lead self), Baca juga: Menjadi Seorang Pemimpin: Lead-Self, then Others
Seorang pemimpin yang sukses akan menjawab tantangan dengan mengakui kesalahan dan menerima tanggung jawab. Seperti bercermin, mereka akan bertanya bagaimana peran mereka dalam mengatur hasil ini, pelajaran apa yang bisa diambil dan apa yang harus dilakukan untuk lebih baik lagi?
Para pemimpin diluar sana harus mengakui kesalahan dan bertanggung jawab saat tim sedang dilanda masalah tetapi saat tim memiliki hasil yang indah, pemimpin bijaksana akan tulus membagikan kredibilitasnya terhadap masing-masing anggota dalam tim. Kepercayaan anggota tim akan dibangun ketika melihat pemimpin mereka bertanggung jawab.
Seorang pemimpin harus menyadari seberapa besar peran dirinya. Dengan memiliki rasa kesadaran itu, seharusnya pemimpin juga sadar akan tanggung jawab mereka. Secara otomatis, pemimpin akan mendorong orang lain untuk melakukan hal yang sama mencapai tujuan sekaligus budaya kepemilikan bersama akan bertumbuh.
Jika saat sukses nanti, pemimpin yang bijaksana akan senang dan tulis memberikan penghargaan kepada semua orang yang terlibat, mereka tidak malu untuk mengucapkan terima kasih.