Lihat ke Halaman Asli

Cici Guspita Murni

Mahasiswa Pascasarjana UPI

Pentingnya Teori Kritis dalam Pendidikan Anak Usia Dini

Diperbarui: 18 Oktober 2021   11:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pentingnya teori kritis dalam pendidikan anak usia dini adalah untuk  mengajarkan anak untuk dapat berpikir kreatif, menelaah masalah dari sudut pandang yang luas, mengatasi adanya perbedaan sedangkan pada guru sendiri guru dapat mendidik anak dari sudut pandang yang berbeda, menghilangkan perbedaan di antara anak didik.

Pada konsep pendidikan yang universal, kita sebagai pendidik tidak bisa mencap bahwa pendidikan itu menyeluruh yang pada kenyataannya setiap anak didik itu berbeda dia memiliki orangtua dan lingkungan yang berbeda, latar belakang budaya dan pekerjaan orangtuanya sehingga sebuah kesalahan besar bagi kita pendidik bahwa anak itu sama saja. 

Menurut Formen & Nuttall (dalam Mustakim, 2019) menjelaskan bahwa teori kritis post-developmentalism mengakui keunikan setiap tahap perkembangan individu. Pengakuan ini akan sejalan dengan perkembanga social kontemporer yang ditandai dengan hidriditas daripada kesamaan. Sehingga adanya pengakuan terhadap keragaman, perbedaan dan minoritas.

Teori kritis membantu mereka yang tidak bersuara atau orang yang tidak mau bersuara. Tujuan teori kritis untuk membukakan cara berpikir manusia terkait keadilan dalam pendidikan. Menyuarakan ketidak adilan itu dapat dilakukan dengan cara yang elegan dan sesuai dengan prosedur akademik, seperti melalui tulisan dikoran, menyampaikan aspirasi melalui forum dll. 

Ketika guru menyuruh anak untuk tidur siang sepulang sekolah, mungkin tidak semua anak dapat melakukannya, bagi anak yang pulang sekolah harus membantu ibu bekerja atau mengasuh adiknya menjadikan tidur siang suatu hal yang langka bagi anak. Dengan adanya teori kritis ini pendidik tidak dapat menyaratakan anak karena anak berasal dari keluarga yang berbeda-beda dan juga membantu untuk menyuarakan ketidak adilan yang terjadi dilingkungan sekitar pendidika dan keadilan.

Pentingnya teori kritis dalam pendidikan anak usia dini untuk dapat mengetahui bahwa mengukur perkembangan anak dengan kacamata perkembangan dahulu tentu berbeda dengan zaman sekarang yang teknologinya sudah berkembang, sedangkan dulu belum ada teknologi. Sesuai dengan pandangan positivisme yang menjelaskan bahwa memahami dunia dengan berdasarkan sains dan diselidiki dengan data-data yang empirik bisa menggunakan tes kematangan (Kholifah, 2016). Jadi mengukur perkembangan anak harus sesuai dengan zaman anak tumbuh.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline