Lihat ke Halaman Asli

Chaerul Sabara

TERVERIFIKASI

Pegawai Negeri Sipil

MotoGP 2022 Semakin Panas, Bagnaia Tebar Ancaman

Diperbarui: 11 Agustus 2022   23:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Francesco 'pecco' Bagnaia (gazetta.it)

Setelah sempat jeda sebulan lebih, gelaran MotoGP kembali bergulir di ajang Britania MotoGP di sirkuit Silverstone, hari Minggu (7/8/2022). Silverstone menjadi hari yang sangat menggembirakan bagi Francesco Bagnaia dan juga Ducati, yang secara perkasa menempatkan empat motor Ducati di posisi lima besar.

Begitu juga dengan Maverick Vinales, balapan hari Minggu itu menjadi balapan yang nyaris sempurna bagi Maverick Vinales dan Aprilia, pembalap Spanyol yang didepak Yamaha dua musim lalu, Vinales melakukan comeback yang luar biasa di dua lap terakhir, untuk memberi tekanan pada Pecco Bagnaia yang memimpin balapan, namun Pecco juga bertahan dengan luar biasa untuk finish terdepan keempatnya musim ini.

Vinales harus puas berdiri di podium kedua. Menemani Bagnaia di tengah bersama Jack Miller yang sukses finis ketiga. Posisi lima besar dari balapan yang sangat-sangat kompetitif di Silverstone ini, diisi juga oleh pebalap Ducati, adalah Enea Bastianini yang secara mengejutkan menyodok dari belakang dan berhasil finis keempat usai menyalip Jorge Martin di lap terakhir yang harus puas berada di posisi 5.

Berbanding terbalik dengan kegembiraan pebalap di 5 besar, Silverstone menjadi balapan yang sangat mengecewakan bagi tim Pramac terutama bagi Johann Zarco, yang start dari pole dan memimpin jalannya balapan sebelum tergelincir di lap 5, yang memupus harapan meraih kemenangan karir pertamanya.

Dominasi pabrikan Italia (Ducati/Aprilia) semakin nyata di dua musim terakhir ini, mereka mulai menggeser dominasi Honda yang semakin tenggelam usai kehilangan Marc Marquez , juga Yamaha yang hanya mengandalkan Fabio Quartararo serta Suzuki yang sebentar lagi akan meninggalkan MotoGP.

Lima motor pabrikan Italia yang menempati lima tempat pertama menjadi catatan menarik, ini tidak pernah terjadi sejak 1968 di kelas utama (saat itu masih 500cc), ini mengulang momen di GP Monza Italia 1968 dimana saat itu Giacomo Agostini yang menggeber MV Agusta memimpin di depan Renzo Pasolini (Benelli), Angelo Bergamonti (Paton), Alberto Pagani (Linto), serta Silvano Bertarelli (Paton).

Sekarang Ducati (Grup Volkswagen) dan Aprilia (Grup Piaggio) membuat persaingan semakin nyata dan ketat dengan pabrikan Jepang yang semakin tenggelam di klasemen konstruktor , pabrikan Italia ini merayakan 300 podium di MotoGP, di 18 seri terakhir Ducati merebut podium dengan Pecco Bagnaia (9), Jack Miller (8), Enea Bastianini dan Johann Zarco (4), Jorge Martin (3), Bezzecchi (1). Dan dari pabrikan Noale dengan Aleix Espargaro (5) dan Maverick Vinales (2), mereka siap untuk apa pun.

Sebuah catatan kecil buat Aleix Espargaro di ajang MotoGP Britania Raya ini.  Setelah mengalami kecelakaan buruk di sesi latihan bebas (FP4), Aleix Espargaro menjalani hari Minggu yang hebat dan indah, meski hanya finis ke-9 dan jauh dari podium (dan kemenangan. 

Namun mengingat kondisinya yang dikabarkan mengalami patah tulang tumit kanan, finis ke-9 dan hanya berada 1 strip di belakang saingannya Fabio Quartararo, ini cukup bagi Aleix untuk terus memberi tekanan bagi Quartararo yang sementara nongkrong di puncak klasemen dengan selisih poin hanya '22'.

Sejak awal jalannya balapan di sirkuit Silverstone sudah berlangsung ketat, Fabio Quartararo sebagai juara dunia bertahan dan pimpinan klasemen yang start dari posisi 4, namun harus menjalani hukuman long lap penalty tampil menjanjikan. Fabio Quartararo sempat membayangi Zarco di posisi dua, tetapi pada akhirnya ia harus puas mengakui kehebatan Ducati dan Aprilia dan finis ke-8.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline