Lihat ke Halaman Asli

Chaerul Sabara

TERVERIFIKASI

Pegawai Negeri Sipil

Tips, 5 Cara Menjaga Ide yang Sering Mandek Saat Menulis

Diperbarui: 2 Oktober 2021   22:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Image: slideshare.net

Banyak orang yang kepingin menulis, tapi tidak semua orang bisa dengan lancar melakukannya, kendala yang paling mengganggu dan menghambat dalam proses menulis baik itu menulis buku, makalah, esai, cerpen, novel ataupun puisi adalah terkendala dengan bagaimana mewujudkan dan membangun ide menjadi sebuah kerangka tulisan yang runut dan tertata apik. Misalnya kita sering menemukan ide, namun sering tiba-tiba ide yang  telah siap kita tuangkan menjadi tulisan mandek begitu saja tak mampu dikembangkan yang akhirnya hilang dari ingatan. Meskipun kelihatannya ini adalah hal yang sepele, namun ini bisa menjadi penghambat besar bagi seseorang apalagi bagi seorang yang masih pemula dalam hal tulis menulis.

Lantas bagaimana cara agar ide yang dimiliki tidak mandek atau layu sebelum berkembang dan menguap begitu saja hilang dari ingatan.? Ada beberapa tips cara memperkuat ide saat akan memulai menulis.  Beberapa poin yang akan memudahkan kita agar lebih lancar menuangkan ide kreatif. Berikut uraiannya.

1. Memiliki Falsafah

Agar ide yang dimiliki tidak cepat mandek dan hilang, kunci utamanya adalah memiliki falsafah atau patron. Menulis tanpa falsafah atau patron yang kuat dapat menjadikan tulisan yang dihasilkan terkesan hambar dan datar tanpa karakter. Tidak akan ada sesuatu yang unik dan mengetarkan yang sesungguhnya dibutuhkan didalam sebuah karya penulisan.

Setidaknya falsafah atau patron yang kuat, akan berfungsi sebagai formula untuk mengolah dan mengembangkan ide dari yang mungkin biasa saja menjadi luar biasa. Ide yang luar biasa akan meninggalkan kesan yang akhirnya tidak mudah dilupakan.

Selain menguatkan ide, ternyata memiliki falsafah atau patron dalam menulis juga membantu dalam proses menulis, setidaknya falsafah dan patron yang dimiliki seorang penulis akan memudahkan dalam membuat kerangka dan alur tulisan yang ingin disampaikan.

2. Berpikir Positif dan Kreatif

Menulis bukanlah sebuah pekerjaan yang bersifat stagnan ataupun monoton, menulis itu sesuatu yang bersifat dinamis dimana berpikir positif dan kreatif menjadi modal awal agar ide yang sudah ada dalam pikiran tidak mudah blank, mandek dan hilang.

Berpikir positif dan kreatif itu memiliki kekhasan khusus dengan selalu aktif berpikir, dalam kondisi apapun dan dimana pun, otak akan terus berpikir untuk menggali ide-ide tak perlu dari sesuatu yang besar, namun dari hal yang remeh-temeh sekalipun bisa menjadi sumber dan bahan untuk dikembangkan menjadi tulisan yang menarik.

Berpikir positif dan kreatif akan menjadi tembok di antara kebahagiaan dan depresi dalam menulis. Dengan berpikir positif dan kreatif, passion menulis itu terasa bebas dan lepas, segala tantangan dan hambatan tidak akan menjadi penghalang karena akan selalu saja ada alternatif-alternatif pemecahan masalah yang terbuka setiap kali menulis.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline