Lihat ke Halaman Asli

Christofer Mico

seorang pelajar di Sekolah Dian Harapan

Certification Program

Diperbarui: 18 November 2019   11:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Certification program adalah suatu program tahunan yang dibuat untuk mengasah dan mengembangkan keterampilan suatu bidang, tergantung dengan pilihan siswanya dan kuota setiap bidang. Bidang yang di maksud adalah cooking (Western, dessert dan bakery), dance, beauty class, cinematography, music, dan sebagainya. Ceritification ini diikuti oleh siswa kelas 9 dan siswa kelas 12. Certificarion tahun ini diadakan di Distrik 1 meikarta, yang dimana adalah suatu tantangan bagi sekolah untuk mengawasi jalannya acara certification program ini. Kenapa harus ada certification program? Karena dengan ini dapat menambah wawasan tentang bidang yang diambil dan akan membantu para siswa-siswi untuk menggambarkan apa saja yang dilakukan dalam bidang tersebut.

Certification program ini dipimpin oleh Ms. VIpi sebagia penanggung jawab certification. Karena certification program ini diadakan di distrik 1 meikarta maka Ms. Vipi sangat berhati-hati karena ini adalah pertama kalinya diadakan di luar sekolah. Pada akhir acara certification program ini, para siswa-siswi menampilkan keterampilan mereka, yang telah mereka latih. Pada kali ini saya mengambil pada bidang cooking (western). Kami berkenalan dulu dengan mentor kami yang bernama Ms. Febryola, Mr. Stephen, dan Mr. Michael. Pada awal pertemuan kami diperkenalkan terlebih dahulu tentang memasak, seperti dasar-dasanya, cara memasaknya, jenis-jenis barang di dapur, dan kebersihan. Kami juga diajari cara untuk memotong bahan-bahan dengan aman dan rapih dan juga jenis-jenis potongan.

Setelah diperkenalkan, kami diajak untuk memasak 3 menu, yaitu beef burger, chicken parmigiana with salad dan spaghetti aglio olio. Pada hari kedua, kami mulai memasak beef burger sesuai dengan resep dan juga dibantu oleh mentornya. Menurut saya, beef burger kelompok saya kurang memuaskan karena dagingnya tidak menyatu alias falling apart. Pada hari yang sama setelah memasak beef burger, kami memasak chicken parmigiana, yaitu adalah dada ayam yang di goring menggunakan teknik deep fried lalu menaruh saus marinara dengan keju mozarela dan keju parmesan. Pada hari ketiga, inilah momen yang sangat saya tunggu karena spaghetti aglio olio adalah makanan yang menarik bagi saya, karena spaghetti aglio olio yang sangat mudah cara memasaknya dan enak untuk disantap.

Pada hari terakhir, itulah hari kami memeragakan keterampilan. Saya mendapat pada bagian spaghetti aglio olio. Kami menjual masakan kami kepada pengunjungdi distrik 1 meikarta. Makanan kami habis terjual kepada pengunjung dalam waktu sejam. Saya merasa capek saat memasak 1 jam penuh. Dengan ini saya belajar bahwa konsekuensi dari seorang koki yang capek.

If you don't eat your own food, don't sell it- Mr. Michael

Terima kasih kepada yang sudah membaca komapsiana ini. Semoga bermanfaat dan menambah pengalaman.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline