Lihat ke Halaman Asli

Christie Damayanti

TERVERIFIKASI

Just a survivor

Apakah Paralimpiade sebagai Bentuk Lain dari Sebuah Diskriminasi?

Diperbarui: 6 September 2021   14:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

www.paraolimpiagames.blogspot.com

By Christie Damayanti

Pendapat umum adalah bahwa Paralimpiade, secara umum, menerima liputan yang jauh lebih sedikit secara global, daripada Olimpiade. Diseluruh dunia, bahkan dituan rumah seperti even Paralimpiade Tokyo 2020.

Bagaimana di Indonesia?

Sama saja. Selama 2 minggu pertndingan2 Parlimpiade, aku hanya menemukan berita di Liputan6, ketika Pak Jokowi mengapresiasi pahlawan2 olahraga Indonesia dari Para-badminton, yang menyabet beberapa medali .....

Eksposur berikutnya dari atlet penyandang cacat dibatasi dan terganggu oleh ukuran Olimpiade. Jika Olimpiade digabung,l maka atlet penyandang cacat akan menerima cakupan yang sama, yang akan mempengaruhi mereka secara psikologis.

Mungkin menurutku,

Memang antara Olimpiade dan Paralimpiade harus terpisah eperti sekarang ini. Selain memang ukuran evennya akan semakin besar, atlet2 disabilitas memang membutuhkan suasana yang berbeda, dan bisa membuat mereka dropt.

Tidak ada masalah tentang itu, untukku.

Yang menjadi masalah adalah, beberapa pertanyaan yang sangat mengganggu aku selama masa2 Olimpiade dan Paralimpiade.

Mengapa porsi berita tentag Paralimpiade sangat dibedakan dengan berita2 Olimpiade? 

Mengapa ada diskriminasi seperti ini, bahkan sekedar berita saja diskriminasi itu tetap ada?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline