Lihat ke Halaman Asli

Christie Damayanti

TERVERIFIKASI

Just a survivor

Ada Apa dengan Disabilitas yang Penuh dengan Diskriminasi?

Diperbarui: 6 September 2021   12:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

www.activityalliance.org.uk

By Christie Damayanti

Ada apa dengan orang ini? Dia survive dan mampu bermain tennis. Sebagai disabilitas, dunia masih memberikan diskriminasi yang luar biasa!

Paralimpiade telah menjadi sarana sosial dan komunikasi yang relevan untuk peningkatan kesadaran dan pemahaman global tentang disabilitas.

Meningkatnya visibilitas acara olahraga global semacam ini, serta upaya otoritas publik untuk membuat kota tuan rumah mereka lebih mudah diakses, membuktikan pergeseran yang relevan ke pengalaman dan wacana perkotaan baru yang bebas hambatan tentang disabilitas.

Keberadaan disabilitas2 dunia memang semakin besar, terutamaa mereka bisa menjadi "cacat baru" karena kecelakaan, sakit atau perang. Yang aku baca dari beberapa referensi, sekitar 15% disabilitas didunia.

Jadi, tidak seharusnya disabilitas sekarang tetap mendapat diskriminasi dari dunia.

Paralimpiade Tokyo 2020 ini, sudah selesai. Tetapi, aku jarang melihat ada berita2ya di televise, dengan berbagai cabang olahraganya. Termasuk, ketika Para-badminton Indonesia mendapakan 2 medali emas dan 1 medali perunggu.

Dokumentasi dari Maria Cheng di Chiba

                                                                                                 

Aku mendengar beritanya di televise hanya 1x di berita pagi Liputan6 saja. Denagn Bapak Jokowi memberikan apresianya kepada pahlawan2 olahraga Indonesia disabilitas.

Mengapa tidak digembar-gemborkan seperti pada waktu Olmpiade 1 bulan kemarin, bahkan dengan siaran langsung setiap saat setiap hari.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline