Lihat ke Halaman Asli

Christie Damayanti

TERVERIFIKASI

Just a survivor

Dasar untuk Membangun Kota Ramah Disabilitas

Diperbarui: 5 Juni 2017   12:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

http://www.computerweekly.com

By Christie Damayanti

Aksesibilitas adalah tentang memberi akses yang sama kepada semua orang, masyarakat yang sehat termasuk masyarakan penyadang disabilitas. Tanpa dapat mengakses fasilitas dan layanan yang ada di masyarakat, penyandang cacat tidak akan pernah sepenuhnya di ikut sertakan.

Namun, di kebanyakan masyarakat, ada banyak hambatan dan hambatan yang menghalangi kaum disabilitas. Ini mencakup hal-hal seperti tangga, kurangnya informasi dalam format yang mudah diakses seperti huruf Braille dan bahasa isyarat, dan layanan masyarakat yang diberikan dalam bentuk yang penyandang disabilitas tidak dapat mengerti.

Akses terhadap informasi menciptakan peluang bagi semua orang di masyarakat, semua warga negara. Di semua masyarakat, orang menggunakan informasi dalam berbagai bentuk untuk membuat keputusan tentang kehidupan mereka sehari-hari.

Seharusnya, pemerintah di semua negara, khususnya di Indonesia, tidak punya hambatan-hambatan sosial, infrastruktur yang nyaman, serta informasi-informasi yang mudah diakses (misalnya, dengagn huruf Braille, format audia atau bahasa isyarat), atau membangun situs-situs web dengan cara yang mudah untuk diakses.

Di beberapa negara, tidak ada undang-undang tentang penyediaan informasi dalam format yang mudah diakses (misalnya Braille, format audio, bahasa isyarat), atau untuk membuat situs web dapat diakses. Bahkan tentang pelayanan dan aksesibilitas dalam keadaan darurat.

Sehingga, mau tidak mau justru penyadang disabilitas berusaha untuk “melindungi” diri sendiri terhadap hal-hal yang bisa mencelakaan diri mereka. Tetapi ketika material disekelilingnya tidak cukup untuk melindungi dirinya sendiri dari ancaman dari luar, akhirnya penyadang disabilitas “mundur” dari lingkunga yang keras.

Dan pada akhirnya, yang dirugikan, lagi-lagi adalah kaum disabilitas, karena tersisih dari masyarakat umum.

Sekarang, mari kita bicara tentang aksesibilitas secara perkotaan. Bagaimana membangun “kota ramah disabilitas?”

Kupikir, semua negara sekarang ini sudah sadar tentang aksesibilitas bagi warga negaranya, termasuk penyandang disabilitas. Bahkan di negara-negara maju, mereka benar-benar “berlomba” untuk menghrmati kaum disabilitas, dengan berbagai fasilitas-fasilitas khusus. Paling tidak, negara-negara dunia berusaha untuk membangun dan mengembangkan fasilitas-fasilitas publik yang standar, untuk bisa diakses bagi wwarga nya.

Berbagai analisa, terus dikembangkan guna menghadirkan fasilitas-fasilitas umum yang ramah, termasuk bagi disabilitas. Dan keseluruhan ini, dilakukan dengan melibatkan (SEHARUSNYA) kaum disabilitas berbagai jenis sendiri, untuk bisa menjangkau semua proses kehidupan sehari-hari untuk mereka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline