Lihat ke Halaman Asli

Christie Damayanti

TERVERIFIKASI

Just a survivor

Kaum Disabled Jangan Manja, Karena Kepedulian Itu Masih Lama!

Diperbarui: 13 Juli 2015   05:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13866518451312145248

By Christie Damayanti

Selalu terdapat penterjeman bagi teman2 tuna rungu

Sebelumnya :

Walau Cacat, tetapi Bukan Berarti Kita Tidak Punya Mimpi

Siapa yang mau cacat? Baik sejak lahir atau sekarang, seperti aku? Tidak akan ada yang mau cacat! Begitu juga aku!

Tetapi, ketika Tuhan memberikan fisik yang tidak sempurna sejak lahir, atau karena sakit seperti aku, apakah kita harus terus meratapi dan menghujat Tuhan dengan kecacatan kita? Alangkah bodohnya mereka!

Seperti yang aku sering tuliskan pada artikel2ku sebelumnya tentang disabled ( semua link tentang itu, ada di akhir artikel ), warga disabled itu tetap makhluk Tuhan. Warga disabled tetap warga negara, berarti juga warga disabled merupakan anggota keluarga juga lingkungan kita. Walau pada kenyataannya, masih banyak warga disabled masih merupakan 'duri dalam daging' bagi keluarga dan lingkungannya. Masih banyak warga disabled yang 'disingkirkan' oleh keluarga dan lingkungannya, supaya mereka 'tidak terlihat' yang bisa membuat malu keluarga dan lingkungannya.

Dalam rangka Hari Disabilitas Internasional 2013 ini, IDCC ( Indonesia Disabled Care Community ) mengadakan konverensi nasional yang tergabung dalam NCDA ( National Conference on Disabled Awarness ) di Sampoerna School of Education ( SSE ). Aku diminta menjadi salah satu pembicaranya. Puji Tuhan, aku bisa menularkan konsep2ku tentang disabled kepada warga disabled sendiri, bahkan juga untuk warga normal. Karena peserta konverensi ini bukan hanya warga disabled saja, tetapi warga normal disekelilingnya, yang peduli.

Konsepnya jelas, bahwa warga disabled itu mempunyai mimpi2 yang sama. Warga disabled itu ingin membaur dengan warna normal dan bercanda bersuka ria dengan warga normal. Warga disabled itu juga merupakan warga negara biasa. Jadi tidak seharisnya warga disable itu 'tersia-sia' dan sering justru hanya untuk dikasihani belaka .....

Acara konverensi ini selama 2 hari : Sabtu 7 Desember 2013 dan Minggu 8 Desember 2013. Aku anya bisa datang di hari Sabtu nya, setelah sosialisasi 'Internet Sehat dan Aman' tentang Parenting Cotrol bersama sahabat2 IDKITA Kompasiana dan Kowani di Indosat, pada pagi harinya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline