Lihat ke Halaman Asli

M Chozin Amirullah

TERVERIFIKASI

Blogger partikelir

Jakarta Makin Asyik, Jadi Kota Literasi Dunia

Diperbarui: 7 Desember 2021   18:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Dok. Pribadi/Istimewa

Senin (6/12) kemarin, saya  memberikan sambutan pembukaan pada acara diskusi stakeholder perbukuan dalam rangkaian #Jaktent21 yang diselenggarakan di Mall Sarinah lt. 3, Jl. MH Thamrin, Jakarta.

Acara ini menjadi bagian dari kegairahan Jakarta atas ditetapkannya oleh UNESCO sebagai The World Creative City of Literature 2021 (kota kreatif dunia di bidang literasi) pada tanggal 8 November lalu. Hadir sebagai pembicara adalah Laura Prinslo (focal point Jakarta UNESCO City of Literature) dan Tita Larasati (focal point Bandung UNESCO City of Design). Acara dimoderatori oleh penulis M Husnil (anggota Komite Jakarta Kota Buku).

Saya sampaikan bahwa jargon "Jakarta Maju Bersama, Bahagia Warganya" mengandung dua aspek: aspek pembangunan fisik dan non-fisik. Aspek fisik, sudah banyak perubahan yang kita rasakan, mulai dari penataan jalan, revitalisasi Taman Ismail Marzuki, pembangunan Jakarta International Studium yang bertaraf internasional, dan sebagainya.

Foto: Dokumen Pribadi/Istimewa

Tapi saya juga percaya, membangun sebuah kota tidak bisa dinilai dengan infrastrukturnya saja. Kerja-kerja untuk merekatkan persatuan dan meluaskan kesalingpahaman menjadi agenda yang tak bisa ditinggalkan. Dan peningkatan literasi adalah jalan merengkuh keduanya. Literasi jauh lebih berharga dari sekadar membangun ribuan perpustakaan tapi tanpa pembaca.

Saat ini, bersama dengan Tim Jakarta Kota Buku, kita telah berhasil mendorong ekosistem literasi yang lebih kondusif dan bahkan mendapat kepercayaan internasional sehingga ditunjuk oleh UNESCO sebagai The City of Literature. Ini merupakan amanah besar yang harus diemban oleh Jakarta, dan jalan satu-satunya adalah dengan kolaborasi seluruh stakeholder. Pemerintah tak boleh jalan sendirian; masyarakat, dunia usaha, dan termasuk media musti terlibat bersama menjadi co-creator dan kolaborator.[]

Baca juga artikel lainnya:

 Relawan Kini, Pahlawan Masa Depan

Hasil Perjuangan Itu Bernama: "Kampung Susun Tumbuh"

"Bagi Piring", Inisiatif Menarik Temukan 'Orang Baik' dengan yang Lapar




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline