Matahari terlihat tepat di atas kepala, terik nya memancarkan langsung pada wajah. Dalam perkuliahan ini tepatnya di mata kuliah Pendidikan Pancasila, dosen kami bernama Bapak Study Rizal sangat bersemangat untuk meningkatkan literasi dan pengetahuan kepada para mahasiswa/i, tidak letih-letihnya beliau mengirimkan sumber informasi kepada kami melalui grup. Dari banyak nya sumber informasi tersebut saya memilih salah satu artikel beliau yang berjudul "Bahasa Kalbu di Tangga Birokrasi: Air Mata, Lagu, dan Kuasa dalam Perpisahan Sri Mulyani", isi dalam artikel ini terdapat puisi yang sangat puitis.
Yang dapat saya simpulkan dari isi artikel berjudul "Bahasa Kalbu di Tangga Birokrasi: Air Mata, Lagu, dan Kuasa dalam Perpisahan Sri Mulyani", adalah, Peristiwa perpisahan Sri Mulyani Indrawati di Gedung Djuanda 9 September 2025 bukan sekedar seremoni biasa, melainkan sebuah ritual emosional mempunyai makna simbolis. Dengan suasana penuh kesedihan yang terpancar dari lagu "Bahasa Kalbu," air mata, tata gerak pejabat Kementerian Keuangan, acara itu berfungsi sebagai "teater birokrasi" dimana menggunakan ruang dan tubuh untuk meneguhkan otoritas sekaligus membangun mitos kepemimpinan Sri Mulyani. Tangga yang biasanya fungsional berubah menjadi altar simbolik, tempat drama kuasa dan perpisahan dipentaskan secara puitis dan penuh dengan emosi nya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI