Lihat ke Halaman Asli

Chantika Aufa Azhar

Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

Pembuatan Zigzag Book dan Mini Book sebagai Bentuk Implementasi Pengembangan Metode Literasi

Diperbarui: 25 Agustus 2022   07:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siswa Kelas III-VI SDN Pasirkaliki Mandiri 1 (Dokpri)

Penulis: Chantika Aufa Azhar Editor: Nenden Rani Rinekasari, S.P., M.Pd.

Cimahi (02/08/22) -- Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah sebuah implementasi adanya andil mahasiswa dalam mengabdi kepada masyarakat demi tersalurkannya pengetahuan serta ilmu yang didapat semasa kuliah untuk memecahkan berbagai masalah maupun pembangunan yang ada di masyarakat sekitar maupun suatu tempat kegiatan yang biasanya focus bergerak di sebuah desa. Universitas Pendidikan Indonesia yang merupakan salah satu perguruan tinggi di Indonesia Pun turut andil dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang mengusung tema Pemberdayaan Masyarakat Berbasis SDG's Desa dengan melakukan persebaran mahasiswa ke beberapa desa se-Indonesia. Salah satu program yang diangkat yaitu Desa Peduli Pendidikan. Program tersebut dilaksanakan di Kelurahan Pasirkaliki yang difokuskan pada siswa SDN Pasirkaliki Mandiri 1 Kota Cimahi.

Sebagaimana yang tertuang dalam Pasal 31 ayat (1) UUD 1945 yang berbunyi "Setiap warga negara berhak mendapat Pendidikan" yang mana artinya Pendidikan merupakan hak dari setiap warga negara Indonesia. Pendidikan sendiri merupakan sebuah pilar utama kemajuan bangsa. Berbicara mengenai Pendidikan yang ada di Indonesia sudah barang tentu akan melibatkan banyak hal yang harus direnungkan. Sebab, pendidikan meliputi keseluruhan tingkah laku manusia yang dilakukan demi memperoleh kesinambungan, pertahanan, dan peningkatan hidup. Salah satu perenungan akan hal tersebut adalah Indonesia yang termasuk ke dalam jajaran negara terbawah yang memiliki tingkat literasi rendah, padahal budaya literasi dapat meningkatkan kualitas pendidikan maupun SDM yang ada di Indonesia. 

Dilihat dari budaya literasi yang rendah dan semangat menambah wawasan dengan membaca yang sangatlah memprihatinkan sehingga dengan begitu generasi muda bangsa mengalami degradasi moral dan intelektualitas yang mana seharusnya generasi muda Indonesia diharapkan dapat membawa perubahan dan membawa Indonesia menuju peradaban yang berkualitas.Dengan demikian budaya literasi menjadi suatu hal yang vital untuk Bersama kita tingkatkan untuk menopang cita-cita menuju bangsa yang cerdas.

Proses Pembuatan Zigzag Book dan Mini Book (Dokpri)

Dalam upaya memberikan sebuah inovasi dalam pemecahan masalah tersebut mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia memberikan sebuah andil dengan mengembangkan metode literasi agar generasi muda yang terfokus pada anak sekolah dasar (SD) dapat gemar membaca. Metode yang dikembangkan yaitu sosialisasi pembuatan zigzag book dan mini book sebagai bentuk output dari siswa setelah membaca. Zigzag book dan mini book adalah sebuah media tulis yang berupa kertas berbentuk zigzag dan buku kecil yang dapat diisi dengan rangkuman dari hasil bacaan para siswa. 

Sosialisasi pengembangan metode literasi zigzag book dan mini book ini dilakukan di SDN Pasirkaliki Mandiri 1 Kota Cimahi. Program pengembangan metode literasi ini diikuti oleh siswa kelas 3 sampai kelas 6. Pembuatan zigzag book dan mini book ini hanya memerlukan sebuah kertas hvs dan spidol. Kertas hvs dapat dilipat menjadi beberapa bagian sehingga menciptakan bentuk zigzag dan buku kecil. Setelah dibentuk, kertas tersebut dapat ditulis dengan rangkuman bacaan dari para siswa dengan menggunakan spidol. Yang menjadi sebuah ketertarikan dari pengembangan metode ini adalah siswa dapat mengkreasikan zigzag book dan mini book menggunakan spidol sesuai dengan karakter diri mereka. Selain itu, zigzag book dan mini book tersebut mudah untuk dibawa kemana-mana karena bentuknya yang kecil. Sehingga para penggunanya dapat membaca kembali rangkuman bacaan yang mereka telah baca sebelumnya melalui zigzag book dan mini book. 

Para siswa tampak terlihat sangat antusias mengikuti program ini dengan tertarik membaca dan menuliskan kembali isi buku bacaan ke dalam zigzag book dan mini book yang telah dibuat dengan dikreasikan sedemikian rupa. Guru yang ada di sekolah tersebut pun turut andil dalam pembuatan dan pengawasan program pengembangan metode literasi ini. Tanpa disangka-sangka hasil kreasi zigzag book dan mini book yang dihasilkan sangatlah menarik. Dengan adanya program ini diharapkan mampu meningkatkan minat membaca para siswa karena menciptakan mindset yang menyenangkan dalam membaca buku. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline