Lihat ke Halaman Asli

Celestine Patterson

TERVERIFIKASI

Hotelier: Hotel Management, Sales Leader, Management Hospitality

Hadiah Voucher Kamar untuk Kompasianer Rudy Gunawan

Diperbarui: 11 Agustus 2021   17:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hotel berhantu (ilustrasi Pixabay gratis)

Setelah membaca tulisan Kompasianer Rudy Gunawan "Ini 12 Tips Menginap di Kamar Hotel Berhantu" , saya melamun 13 detik.

Kasihan jika tak dibalas segera karena hantu-hantu itu telah menjadi kolega sejak pertama bekerja. Kala saya masih unyu-unyu.

Selama berkelintaran di berbagai hotel, baik hotel anyar maupun lawas, mereka turut berkeliling.

Levelnya mirip di tim marketing. Mulai admin, sales executive yunior, senior hingga bos marketing.

Bedanya di keluarga hantu, level yang unyu-unyu selalu main di koridor, mengetuk-ngetuk pintu dari satu kamar ke kamar lain.

Makanya ada Omnya Pak Rudy yang diganggu. Sampai gak mau tidur sendirian di hotel. Ya, itulah dia yang kabur dari keluarga hantu.

Ada juga orok hantu yang minta ditimang-timang. Di kasih duit noban, ceban, sekali jenguk. Bawa boneka ke koridor, ke lobi. Kadang ketuk pintu kamar juga, pengin pipis katanya.

Kalau hantu ukuran remaja, rambutnya panjang, pakai daster putih. Biasanya susah diatur, kelintaran ke kamar-kamar yang jarang dibeli, saking mahalnya.

Nah kamar yang model begini, langsung penghuninya penuh gangguan. Hantu kangen pertemanan kan. Maklumlah usia remaja.

Yang terseram yaitu rajanya. Dia ngintip-ngintip ballroom, penthouse, presidential suite. Pokoknya area kunjungannya mewah.

Puluhan tahun di hotel akhirnya saya hapal tipe hantu dan keinginannya. Ternyata tak di dunia nyata, di dunia perhantuan pun mereka ingin populer.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline