Lihat ke Halaman Asli

Cak Bro Cak Bro

Bagian dari Butiran debu Di Bumi pertiwi

Catatan Pinggir Acara Haornas ke-39: Ghirah Cinta NKRI Masyarakat Kota Balikpapan

Diperbarui: 11 September 2022   07:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Catatan Pinggir Haornas ke-39:
Ghirah Cinta NKRI Masyarakat kota Balikpapan 

A. Pengantar
Sesuai tugas dan fungsi Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) diantaranya menggairah-bugarkan masyarakat berolahraga dan kali ini diwujudkan pada puncak acara Hari Olahraga Nasional (Haornas) ke-39 diadakan di Kota Balikpapan pada stadion megahnya Stadion GOR Batakan.

Selaku jurnalis amatiran, laksana melihat lukisan terkadang ada view (sudut) yang terlewat dan patut diungkapkan. Saya akan coba ungkap sudut kota balikpapan sebagai catatan pinggir acara Haornas ke-39.

Pikiran saya terbetik tatkala tergaung dengan meriah acara Haornas ke-39 di Stadion Batakan, Balikpapan yang dipenuhi puluhan ribu masyarakat kota balikpapan,  dan tambah terkesiap saat dikumandangkan lagu Indonesia Raya saat itu.

Bukan kerelaan mereka untuk berdiri dan menyanyi dengan gempita lagu kebangsaan, namun inisiatif masyarakat yang menyalakan flash (cahaya blitz) HP masing-masing yang dilambaikan dalam suasana malam, menambah sakral suasana saat itu.

B. Kecintaan Masyarakat Terhadap Kota dan Negeri

Stadion GOR Batakan sebenarnya berjarak cukup jauh (puluhan kilo) dari kota. Stadion megah yang baru dibangun termasuk stadion megah Se Asia Tenggara yang berkapasitas 42.000 orang. Kedatangan masyarakat padati stadion pastinya melalui upaya keras dari panitia dan pemerintah kota.

Usai acara hingga hampir tengah malam, saya pun kembali ke hotel penginapan. Namun perut mulai ikut bernyanyi, terpaksa meminta supir penjemput untuk mencari resto terkenal sebagai kangen karena saya pernah tinggal disana. Tetapi langsung tersadar karena jam tengah malam pastinya sudah tutup, saya pun meminta sang supir untuk mencari resto atau warung pinggir jalan searah pulang menuju hotel.

Tetiba saya melihat ada warung tenda cukup ramai karena jejeran motor dan mobil yang terparkir disana. Suasana cukup sederhana, mungkin ada menu  baru cukup diminati masyarakat. Umumnya resto atau kuliner di kota balikpapan adalah seafood terutama kepiting kenari yang terkenal. Tetapi bagi masyarakat mungkin sudah merasa bosan, justru menu ayam goreng atau ayam bumbu lainnya yang jadi idola kaum milenial disana.

Kali ini saya tidak bicara kuliner, tapi saat saya makan disana berdua sang sopir, saya disapa sekelompok orang tua berseragam kaos putih. Mungkin karena saya masih gunakan kostum olahraga Haornas, mereka menyapa sedikit humor, " Wah ada panitia yang kelaparan juga ya?". Saya pun tersenyum mengangguk dan berkenalan dengan mereka yang ternyata berasal dari Paguyuban Batak Muslim.

Ooo, ternyata ini jawabannya mengapa stadion kapasitas besar bisa dipenuhi oleh masyarakat. Selain berbagai perkumpulan cabang olahraga dan  kelompok masyarakat olahraga senam atau lainnya. Di kota balikpapan begitu banyak perkumpulan atau kelompok masyarakat, salah satunya yang saya temui.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline