Lihat ke Halaman Asli

Putra Sang Fajar

Penikmat Pengetahuan

Pemerataan Energi melalui Program BBM Satu Harga

Diperbarui: 20 September 2020   11:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden

Capaian program BBM Satu Harga cukup membanggakan. Program yang menyetarakan harga BBM secara nasional ini telah menjangkau ratusan titik di seluruh pelosok tanah air.

Baru-baru ini, Pertamina telah menyelesaikan pembangunan lembaga penyalur BBM Satu Harga ke-172 di Desa Kabun, Kecamatan Angkinang, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan.

Sepanjang tahun ini, Pertamina telah menyelesaikan 12 titik penyalur BBM Satu Harga dari 83 titik yang ditargetkan.

Ke-12 titik tersebut tersebar di Sulawesi Tengah (2 titik), Kalimantan Barat (1 titik), Maluku & Maluku Utara (2 titik), Kalimantan Selatan (2 titik), Sumatera Utara (1 titik), NTB (1 titik) dan Papua (3 titik).

Selain itu, saat ini ada 56 titik sedang dalam tahap pembangunan dan sisanya proses perijinan. Bila semua itu berhasil mulus, maka pada akhir tahun nanti akan ada 243 titik lembaga penyalur BBM Satu Harga di seluruh Indonesia.

Progres itu sejalan dengan "road map" yang dibuat Pemerintah bahwa pada tahun 2024 mendatang diharapkan ada 500 titik penyalur BBM Satu Harga yang dibangun di pelosok daerah.

Seluruh capaian pembangunan tersebut tidak berarti apa-apa, kecuali usaha pemerintah untuk mendistribusikan BBM dengan lebih merata dan adil di masyarakat. Karena sebelum harga BBM itu disamaratakan, ketimpangan harga selalu terjadi di setiap daerah.

Misalnya, harga BBM di Papua sebelum adanya program ini bisa mencapai Rp. 100.000 per liter. Kemudian di Kalimantan harga BBM bisa mencapai Rp. 60.000/liter. Padahal, harga BBM di Jawa selalu mengikuti harga resmi dari pemerintah.

Perbedaan harga yang signifikan itu memperdalam ketimpangan pembangunan antar wilayah. Daerah pelosok yang susah terjangkau pasti akan lebih miskin dibandingkan daerah-daerah pusat kota.

Berkat program BBM Satu Harga, kini masyarakat di kawasan 3T (terluar, terdepan dan terpencil) bisa menikmati harga BBM dengan lebih terjangkau, yakni Rp 6.450 per liter untuk premium dan Rp 5.150 per liter untuk solar bersubsidi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline