Lihat ke Halaman Asli

Bugi Kabul Sumirat

TERVERIFIKASI

author, editor, blogger, storyteller, dan peneliti di BRIN

Peneliti yang Menjadi Pendamping Organisasi Pengusaha Kayu Bulukumba

Diperbarui: 17 Juli 2018   00:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Benih Jabon Merah yang akan diangkut ke Bulukumba (lokasi: BPTH Maros - sumber foto: Haji Jumaring)

Adalah HIPKI (Himpunan Pengusaha Kayu Indonesia) Kabupaten Bulukumba yang akhir-akhir ini gemar menceritakan tentang perkembangan organisasinya serta bagaimana hasil pendampingan yang dilakukan oleh peneliti dari kelompok peneliti sosial ekonomi Balai Litbang LHK (Lingkungan Hidup dan Kehutanan) Makassar telah mulai memperlihatkan wujudnya.

Ketua HIPKI Kab. Bulukumba, bapak Haji Jumaring,  menegaskan dengan menceritakan pengalamannya melalui media sosial whatsapp serta membagikan beberapa foto tentang kegiatan HIPKI akhir-akhir ini.

HIPKI Kab. Bulukumba menjadi salah satu mitra dalam kegiatan penelitian yang didanai oleh ACIAR (FST/2015/040). Penelitian itu sendiri melibatkan beberapa stakeholder-stakeholder yang terkait dengan pengelolaan hutan rakyat. 

Sekretaris HIPKI sedang memeriksa bibit yang akan didistribusikan kepada kelompok2 tani (sumber foto: Haji Jumaring)

Untuk bekerjasama dengan para stakeholder di Kabupaten Bulukumba, berada dalam domain kegiatan Balai Litbang Lingkungan Hidup dan Kehutanan Makassar. HIPKI kab. Bulukumba itu sendiri, dalam kegiatan penelitian ini, tergabung dalam suatu forum para pihak yang peduli dengan pengelolaan hutan rakyat dimana petani hutan rakyat tergabung di dalamnya.

Sebagai dampak dari dilakukannya pertemuan forum bulan Desember 2017 lalu, HIPKI memiliki wajah baru dalam struktur kepengurusannya, pak Haji Jumaring duduk sebagai ketua dan pak Ir. Abdul Rahim sebagai sekretarisnya. 

Wajah baru ini disertai dengan semangat baru pula, yaitu semangat yang disepakati saat pertemuan forum tersebut: swadaya, swakarsa dan swadana. Di masa sebelum ini, keberadaan HIPKI masih banyak bergantung pada pemerintah setempat. Semangat HIPKI yang sekarang ini, seperti disampaikan oleh ketua HIPKI yaitu,"menjadikan Kabupaten Bulukumba Hijau secara swakarsa, swadaya dan swadana."

Tahap selanjutnya setelah merapikan kepengurusan adalah menghubungi para petani hutan rakyat, melalui kelompok-kelompok tani hutan rakyat yang dulu pernah berada dalam binaan HIPKI. Tujuannya adalah untuk melihat kebutuhan mereka terkait pengelolaan hutan rakyat. 

Ternyata, masalah bibit tanaman kayu, termasuk pemilihan bibit dan mendatangkan bibit tanaman masih menjadi permasalahan yang utama bagi mereka sementara para petani sangat membutuhkan bibit. Akhirnya, HIPKI pun menjadi jembatan bagi para petani tersebut dengan membantu mendatangkan bibit-bibit yang diperlukan oleh mereka. 

Petani hutan semangat membantu menurunkan bibit yang baru datang (sumber foto: haji jumaring)

Bibit didatangkan dari persemaian BPTH (Balai Perbenihan Tanaman Hutan) wilayah Sulawesi di Kabupaten Gowa dan kabupaten Maros yang diperoleh secara gratis. 

Walau HIPKI perlu bersusah payah dengan biaya yang tidak kecil untuk mendatangkan bibit-bibit tersebut - untuk biaya transportnya, para petani hutan rakyat merasa senang dengan datangnya pasokan bibit untuk kedua kalinya ini. Secara  tertata, HIPKI akan menyalurkan bibit tersebut pada petani-petani yang sudah ada dalam daftar antriannya.

Terlihat HIPKI sudah mulai stabil dalam menjalankan roda organisasinya plus memupuk kemitraan dengan para petani hutan rakyat serta para pihak lain seperti CDK (Cabang Dinas Kehutanan) Kab. Bulukumba, Dinas Lingkungan Hidup Kab. Bulukumba, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab. Bulukumba dan lain sebagainya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline