Lihat ke Halaman Asli

Gagalkan Swap Mitratel, Aksi Terakhir Rini Soemarno Sebelum Reshuffle?

Diperbarui: 10 Juli 2015   13:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Drama share Swap Mitratel masih terus berlanjut, salah satu pemeran penting dalam drama ini adalah Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno. Sebagai Menteri BUMN jelas peran Rini sangat strategis, salah satunya turut menentukan arah kebijakan perusahaan yang bernaung dibawahnya seperti  PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom).

 

Berkaitan dengan Swap Mitratel, Rini sempat mencuri perhatian saat membuat pernyataan mengenai batalnya transaksi Swap Mitratel. Pada 30 Juni 2015,bertepatan dengan batas akhir finalisasi transaksi Swap Mitratel antara Telkom dengan TBIG, Rini mengatakan bahwa  Direksi dan Komisaris Telkom telah sepakat untuk membatalkan transaksi Swap Mitratel. pernyataan tersebut keluar setelah Rapat Kerja (raker) antara Menteri BUMN dengan Komisi VI DPR.

 

Munculnya pernyataan tersebut seakan menjadi akhir dari drama panjang Swap Mitratel. Namun ternyata drama ini tak berakhir begitu saja, Direksi Telkom segera mengeluarkan bantahan atas pernyatan Rini tersebut. Telkom menyatakan bahwa aksi Swap Mitratel dengan TBIG tetap dilanjutkan. Hal itu dilakukan menyusul penandatanganan perpanjangan Conditional Share Exchange Agreement (CSEA) antara Telkom dengan TBIG Selasa (30/6). Sesuai kesepakatan kedua pihak, CSEA berakhir pada 30 Juni 2015 dan dapat diperpanjang. Karena masih adanya sejumlah syarat yang belum terpenuhi, Telkom dan TBIG akhirnya bersepakat untuk memperpanjang batas akhir penyelesaian transaksi hingga  September tahun ini.

 

Dikatakan oleh VP Corporate Communication Telkom Arif Prabowo bahwa perpanjangan ini dilakukan lantaran Telkom menghormati proses review dan klarifikasi dari Komisi Pemberantasan Korupsi yang kini masih berlangsung. Disamping itu Telkom juga masih menunggu lanjutan RDP dengan Komisi VI DPR yang masih di skors.

 

Adanya saling bantah antara Menteri BUMN dengan Telkom tentunya membuat publik bertanya-tanya, ada apa dibalik semua ini? Terlebih lagi munculnya dua pernyataan yang berseberangan ini berselang dalam waktu yang cukup singkat. Jika pada akhirnya Direksi Telkom mengumumkan perpanjangan masa penyelesaian transaksi Swap Mitratel, mengapa pula Rini mengatakan Direksi Telkom telah menyepakati pembatalan transaksi tersebut?

 

Bisa jadi ini merupakan manuver yang dilakukan oleh Rini menjelang reshuffle kabinet. Nama Rini Soemarno memang kerap kali disebut akan dicopot dari jabatannya sebagai Menteri BUMN. Dengan kemungkinan akan kehilangan statusnya sebagai Menteri, tentu saja sangat wajar jika Rini harus segera mengamankan kepentingannya sebelum lepas jabatan. Kepentingan apa? Tentu saja kepentingan untuk menggagalkan Swap Mitratel.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline