Lihat ke Halaman Asli

Budi Susilo

TERVERIFIKASI

Bukan Guru

Sepertiga Porsi Nasi demi Memancing Pembeli

Diperbarui: 30 Juni 2025   13:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sepertiga porsi nasi, lauk, dan semangkuk sayur bening (Dokumentasi Pribadi)

MAMPIR ke warung sekadar ngopi bisa bertambah pesanan. Memancing pembeli dengan memesan sepertiga nasi, lauk, dan sayur.

Ketika hampir menyelesaikan olahraga jalan pagi dan lewat di depan warung, sang penjual menyeru, "Mampir ...! Ngopi."

Saya masuk ke warung, lalu duduk. Secangkir kopi akan membantu menyegarkan pikiran. Sebelumnya, tidak jarang saya mampir ngopi dan ngobrol dengan penjual. Jadi, saya sudah mengenalnya.

Saya memesan kopi Liong, diseduh dan diaduk satu kali agar tidak terlalu manis.

"Sepi terus, gimana nih?" pemilik warung mengangsurkan secangkir kopi hitam. Wajahnya kusut.

Kopi hitam. (Dokumentasi Pribadi)

Pandangan saya menatap bangku-bangku kosong, padahal waktu sudah menunjukkan pukul sepuluh. Menurut penjual, jam segitu sudah ada pembeli makan pagi atau sekadar ngopi.

Tiba-tiba sebuah gagasan liar mampir di kepala, "Begini, saya akan pancing agar pembeli berdatangan."

Saya berjalan menuju etalase. Sang penjual menganga lalu mengintil.

Jari saya menunjuk telur ceplok dan tahu sutera goreng, "Itu dan nasi sepertiga piring. Kasih sambal dan kecap."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline