Lihat ke Halaman Asli

"Rebranding" Koperasi dan Kalangan Muda

Diperbarui: 23 Juni 2018   23:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bryan E. C. Hardi (prolegal.id)

Koperasi tentu bukan kata yang asing buat kita. Koperasi adalah kakak dari DEperasi! #mencobalucu

Kali ini, kita akan ngebahas soal koperasi, tapi tetep secara santai! So, jangan langsung banting komputer, ya! Kalau sudah gak mau, kirim ke rumah saya aja! Atau mulai buka koperasi sendiri! Emangnya bisa?

Kalau ditanya apa sih yang saya pikirkan saat pertama kali mendengar kata koperasi? Saya akan jawab OSIS! Bukannya mau sombong ya, saya ini kebetulan salah satu anggota OSIS tingkat tinggi di sekolah! 

Kalau ada KTT OSIS, saya pasti sudah diajak.. Jadi cleaning service! Bercanda! Gak lah! Saya ini salah satu calon ketua OSIS, walaupun gagal menang, ya! Itulah kenapa di awal tadi, saya tidak mau sombong, APA YANG MAU SOMBONGIN!

Sorry, kebawa emosi! Walaupun saya gak terpilih, tapi saya ini sangat berlapang dada, karena tim OSIS tetap membutuhkan kemampuan saya, jelas lah, orang berpengaruh gini, saya terima! #tetapsombong

Dan, saya mengepalai salah satu bidang, yakni kewirausahaan. Saya tahu, ini bukanlah sebuah kebetulan! Karena KEBETULAN, saya ini memang punya kemampuan di bidang ini! Semoga kalimat ini lucu, ya!

Sebelum kita resmi menjadi anggota OSIS, kita ditempa terlebih dahulu dalam sebuah program LDK, latihan dasar kepribadian. Nah, di sesi awal, kita baru tahu untuk pertama kalinya, posisi kita di OSIS tahun itu sebagai apa sih.

Sewaktu diberitahu bahwa saya akan mengepalai bidang ini, perasaan saya campur aduk! Kaget karena saya rasa, kemampuan saya tidak disini! Tapi, senang karena wakil saya, salah satu adik kelas cantik!

Ada target utama yang dibebankan oleh pembina OSIS kepada saya tahun ini, yakni menjalankan koperasi yang tahun lalunya tidak berjalan. Sebenarnya sempat berjalan, tetapi tidak konsisten dan terbengkalai di tengah perjalanan.

Tugas tersebut mulai saya jalani. Pertama, kami meminta dana OSIS untuk membeli semacam etalase kaca. Ketika kami ajukan di rapat, tidak semuanya setuju. Hingga akhirnya, kami tiba pada sebuah kesepakatan. Koperasi harus berjalan dengan baik selama setidaknya satu bulan. Akhirnya kami berhasil mendapatkan etalase tersebut.

Kami juga membuat sebuah akun Instagram koperasi! Jadi, dulu kami sempat mengkampanyekan sebuah hashtag, sejak seminggu sebelum pembukaan koperasi. Kami mengkampanyekan semacam hashtag dengan unsur new dan reborn! Hasilnya, cukup heboh di kalangan teman-teman. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline