Lihat ke Halaman Asli

Matahari Terbit

Diperbarui: 5 Februari 2024   23:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

     Arunika gadis yang kala itu berusia 15 tahun dan duduk di kelas satu bangku SMA. Panggil saja dia Anika, Dia adalah gadis yang biasa saja di sekolah tidak ada sesuatu yang menonjol dalam dirinya tidak pintar dan tidak bodoh Dia hanya gadis SMA biasa yang periang namun memiliki masalah soal kepercayaan diri.
     Pagi itu di hari Jumat, yang biasa di sambut dengan mata pelajaran P5 satu hari penuh selama di sekolah, Anika berjalan di lorong melewati beberapa kelas, tampak dari jendela yang terbuka Anika melihat keramaian, Yaa.. Ku pikir itu memang kebisingan yang sering terjadi di pagi hari sebelum masuk jam pelajaran, namun tidak seperti yang Anika pikirkan sesampainya di kelas, beberapa temannya tampak sedang serius mendiskusikan sesuatu, dengan sedikit menghiraukan mereka Anika terus berjalan menuju bangkunya.


     "TRINGGG..." tampaknya bell masuk sekolah berbunyi terlihat bapak tua berambut hitam dengan sedikit uban dan senyum lebar di wajahnya  masuk sambil menggenggam pulpen di tangan kiri nya, panggil dia Pak Atma.


     "Ya... sekarang pelajaran P5 ya, Proyek P5 kita kali ini tentang pertunjukan gelar budaya dari berbagai daerah di Indonesia untuk pembagian nya nanti di umumkan saat berkumpul bersama-sama di pendop-",


     "Untuk seluruh siswa kelas 10 di mohon segera menuju ke pendopo di mohon untuk melepaskan sepatu di kelas." Ucapan itu terhenti saat terdengar suara dari speaker sekolah.


     "Anak-anak silahkan langsung menuju ke pendopo ya." Pak Atma pergi meninggalkan kelas.


     Kelas kembali gaduh semua membahas tentang proyek P5 yang sudah di jelaskan Pak Atma tadi, mungkin itu juga yang menjadi alasan beberapa teman sangat serius pagi ini seperti sedang mendiskusikan sesuatu, pasti karna mereka menebak-nebak proyek apa yang selanjutnya akan di jalankan, kami semua berjalan keluar kelas menuju pendopo setelah melepas sepatu, Anika dan teman-temannya keluar paling awal sehingga mendapat tempat duduk di paling depan, pembahasan tentang proyek P5 di mulai kami mendengar penjelasan dari para guru tentang proyek apa yang akan kami lakukan selanjutnya sampai tiba saat nya pengundian pertunjukan dari daerah mana yang akan di bawakan oleh masing-masing kelas, ada dari daerah Papua, Sulawesi, Kalimantan, Sumatra, dan Jawa-Bali.


     "Aduhh dapet daerah mana ya kita.." Risau Nala sambil menebak-nebak.


     Spin wheel pun di putar kelas A mendapat daerah Sumatra, kelas B mendapat daerah Jawa-Bali, kelas C mendapat daerah  Sulawesi, kelas D mendapat daerah Papua dan terakhir kelas E kelas Anika mendapat daerah Kalimantan. Samar terdengar percakapan di antara kami karna di kelas kami terdapat beberapa orang yang berasal dari daerah tersebut.


     "Wuih dapet Kalimantan.."


     "Pas banget banyak yang dari Kalimantan-"


     "Wah kita nanti harus mikir konsepnya mau kaya gimana-"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline