Lihat ke Halaman Asli

Rasha Langit Senja

Netizen Journalist

Industri Walldecor Jogja Semakin Menggeliat

Diperbarui: 23 Agustus 2019   12:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa produk walldecor di Nimmo Canvas. Dokpri

SLEMAN - Jogja memang memiliki reputasi sebagai penghasil produk kreatif. Salah satunya adalah walldecor atau hiasan dinding, yang kini semakin tumbuh berkembang di tengah masyarakat.

Saat ini telah ada beberapa pengrajin di wilayah Yogyakarta. Salah satunya Nimmo Canvas, rumah produksi walldecor yang mampu menghasilkan hingga ratusan hiasan dinding dalam proses produksinya per hari.

"Kami memulainya sejak 3 tahun lalu. Awalnya hanya produksi 1-2 sehari dan saat itu hanya membuat walldecor dari bahan kanvas saja", ungkap Aditya, co-founder Nimmo, di rumah produksinya di Seturan, Sleman.

Seiring perkembangan tren di bidang home decor dan respon masyarakat yang positif, kini tersedia variasi hiasan dinding yang bisa dibuat dengan pilihan jenis dan bahan yang semakin beragam.

"Walldecor tidak lagi menjadi kebutuhan kelas atas berumah mewah saja. Bahkan mahasiswa di Jogja juga ingin menghias kamar kosnya. Itu yang memacu kita untuk berinovasi membuat variasi produk yang bisa terjangkau semua kalangan", jelasnya.

Berbagai macam hiasan dinding pun dapat diaplikasikan sesuai dengan selera, ide, dan kebutuhan.

Sekarang masyarakat bisa menemukan aneka hiasan kreatif mulai dari bahan kayu lapis, telenan, hingga kayu jati belanda.

Mayoritas semuanya dibuat secara manual. Jadi bisnis ini juga punya potensi besar untuk berkembang menjadi industri padat karya.

"Di Nimmo, kita mengerjakannya masih 11 orang, sebagian diantaranya adalah freelance pelajar dan mahasiswa dengan jadwal bergantian. Dan kapasitas produksinya sanggup menghasilkan hingga 200an item seharinya," Aditya menambahkan.

Mengenai pemasaran, produk walldecor Jogja juga telah dijual di beberapa wilayah di Indonesia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline