Lihat ke Halaman Asli

Ruang Berbagi

TERVERIFIKASI

🌱

Kapok Gonta-ganti ART, Keluargaku Belajar Menjadi Majikan yang Baik

Diperbarui: 23 November 2021   05:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gonta-ganti ART, keluarga belajar menjadi majikan yang baik -Foto RODNAE Productions/Pexels

Kehidupan keluarga besarku sangat lekat dengan kehadiran Asisten Rumah Tangga. Keluargaku pun belajar menjadi majikan yang baik bagi ART. Ya, bukan hanya ART saja yang terus dituntut jadi baik. 

Ketika aku kecil, papa dan mama memiliki sejumlah usaha kecil. Macam-macam. Warung kelontong, warung makan, dan usaha tanaman hias.

Tidak mungkin menjalankan semua sendiri. Apalagi ada aku dan adik-adikku yang perlu diasuh. 

Gonta-ganti ART 

ART dan karyawan yang bekerja bersama keluarga kami dalam kurun waktu 30 tahun jika dihitung sekitar 50an. 

Mengapa cukup banyak pergantian ART dan karyawan? Apakah karena kami sebagai majikan gagal menjadi majikan yang baik? Ini pertanyaan yang kami dalami sebagai keluarga. 

Alasan ART tidak betah

Kota tempat kami tinggal adalah kota kabupaten di DIY. Cukup mudah mencari ART baru, apalagi pada sepuluh tahun lalu. Kondisi geografis dan minimnya lapangan kerja membuat ketersediaan calon ART berlimpah. 

Ada beberapa alasan yang membuat ART tidak betah. Biasanya karena ingin bekerja di Kota Yogyakarta dengan gaji yang lebih tinggi. Juga karena tidak "kuat" mengikuti tuntutan kerja serabutan yang sempat diterapkan orang tuaku. 

Alasan lain adalah karena ketidakjujuran pegawai. Maklumlah, adanya bisnis dengan pembayaran uang tunai menjadi godaan besar. Apalagi orang tua kami bukan model majikan yang setia menjaga sebagai kasir.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline