Lihat ke Halaman Asli

Ruang Berbagi

TERVERIFIKASI

🌱

Gerakan Mute Massal, Kritik Cerdas untuk Lebaynya Komentator Sepak Bola Kita

Diperbarui: 16 April 2021   14:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi komentator sepak bola. Sumber: Twitter/Bbcpress via hai.grid.id

Jagad Twitter baru-baru ini diramaikan oleh tagar Gerakan Mute Massal. Setakat ini tagar yang memprotes berisiknya salah seorang komentator sepak bola kenamaan ramai digunakan warganet.

Sejatinya Gerakan Mute Massal ini menjadi masukan bagi sejumlah komentator sepak bola Indonesia yang dinilai terlalu lebay atau berlebihan. Maksud hati ingin menghibur penonton dengan ungkapan-ungkapan lucu, namun akhirnya membuat penonton merasa terganggu.

"Karena sejatinya penikmat sepakbola juga butuh edukasi, bukan pendengar teriakan yang menimbulkan polusi" menjadi pesan utama Gerakan Mute Massal. 

Saya rangkum sejumlah komentar warganet:

- Dulu nonton sepak bola bisa tahu istilah tendangan bebas, penalti, tendangan sudut, dan istilah sepak bola lainnya. Kini yang kita dengar adaah "tendangan tega", "tendangan antarkampung", dan "jebret". 

- Masyarakat perlu dididik tentang literasi sepak bola, bukan istilah yang tidak ada hubungannya dengan sepak bola.

- Tagar Gerakan Mute Massal jadi pro dan kontra. Kalau saya mendengar komentator kocak tertawa terus. Bukan karena pemain bola tapi karena memang lucu.

- Katanya sih teriak-teriak  begitu ada yang suka. Kalau saya sih tidak suka. Saya bayar lho untuk bisa nonton televisi. 

Ilusrasi komentator bola -Gordon Flood CC 2.0

Komentar lucu sebagai daya tarik

Tak dapat disangkal, masyarakat perlu hiburan di tengah tekanan hidup yang makin berat. Para penonton sepak bola pun perlu dihibur saat menyaksikan pertandingan. Komentator diharapkan menjadi pencair suasana.

Tanpa menyebut nama-nama tertentu, kita tahu ada sejumlah komentator sepak bola yang menciptakan ungkapan-ungkapan lucu sebagai daya tarik. Misalnya "ahay", "jebret", dan "umpan membelah samudera".

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline