Lihat ke Halaman Asli

Ruang Berbagi

TERVERIFIKASI

🌱

Kontroversi Chimera Manusia-Hewan ala Pat Kay, Bagaimana Etika Medis Menjawabnya?

Diperbarui: 1 Juni 2020   21:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pat Kay - bigsta.net

Baru-baru ini Kompas mewartakan keberhasilan para ilmuwan di University of Buffalo dan Roswell Park Cancer Institute dalam menghasilkan chimera gabungan antara manusia dan tikus. Sejarah baru tercatat karena percobaan ini menghasilkan chimera tikus-manusia dengan jumlah sel manusia tertinggi pada hewan, yaitu sebesar 4 persen. 

Riset chimera manusia-hewan ala Pat Kay memang berpotensi mendatangkan terobosan baru dalam dunia medis, namun juga penuh kontroversi. Bagaimana etika medis menjawab kontroversi ini?

Asal Kata Chimera 

Chimera berasal dari khimaira, sebutan untuk monster mengerikan dalam mitologi Yunani pada akhir abad ke-14 M. Chimera berkepala singa, bertubuh kambing dan berekor naga. 

Secara harfiah, chimera berarti "kambing betina tua" (bentuk maskulinnya khimaros). Kata chimera digunakan untuk menyebut "monster aneh apa pun yang terbentuk dari bagian-bagian hewan lain." 

Kini chimera digunakan untuk menyebut makhluk campuran, bisa berupa campuran manusia-hewan atau hewan satu dan hewan lainnya. Chimera adalah organisme yang selnya berasal dari dua atau lebih spesies.

5 Contoh Makhluk Chimera

Ada 5  contoh hasil riset chimera yang pernah dilakukan:

1. Chimera gabungan kambing dan domba. Chimera yang diciptakan berkat penelitian sejak 1984 ini dapat bertahan hidup hingga tua.

2. Pada 2017, para peneliti Portugis menciptakan virus chimera yang merupakan gabungan virus tikus dengan gen virus manusia. Virus chimera ini memungkinkan peneliti menyelidiki cara-cara baru untuk mengobati kanker akibat infeksi virus herpes manusia.

3. Pada 2017, para ilmuwan Salk Institute di California mencoba menumbuhkan embrio pertama yang mengandung sel-sel dari manusia dan babi. Proses ini sangat tidak efisien: dari 2.075 embrio yang ditanamkan, hanya 186 yang dikembangkan hingga batas waktu 28 hari.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline