Lihat ke Halaman Asli

Bob S. Effendi

Konsultan Energi

Logam Tanah Jarang: Mineral Strategis yang Terlupakan

Diperbarui: 27 Agustus 2017   08:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

lebih dari 90% produksi LTJ di kuasai China

Banyak para elit dan pemimpin negeri ini ketika dikatakan Logam Tanah Jarang (rare earth mineral / rare erath element) atau sering di sebut LTJ yang tidak paham apa gerangan logam ini padahal Inilah logam startegis yang dapat menjadi unggulan masa depan Indonesia.

Salah satu perbedaan terbesar antara abad 20 dengan abad 21 adalah tingginya peran elektronik dalam segala lini sendi kehidupan manusia. Kunci utama dari semua jenis elektronik mulai dari konsumen sampai elektronik militer saat ini adalah semuanya membutuhkan sejenis metal yang di kenal dengan nama logam tanah jarang yang terdiri dari 17 jenis mineral yang berbeda.

Yaitu : cerium (Ce), dysprosium (Dy), erbium (Er), europium (Eu), gadolinium (Gd), holmium (Ho), lanthanum (La), lutetium (Lu), neodymium (Nd), praseodymium (Pr), promethium (Pm), samarium (Sm), scandium (Sc), terbium (Tb), thulium (Tm), ytterbium (Yb) and yttrium (Y).

baca : Rare-Earth Mineral (wikipedia)

Di sebut logam tanah jarang LTJ)  adalah karena sebarannya di bumi yang sangat jarang sekali. -- Bahkan karena jarangnya sebaran LTJ beberapa elemen bahkan pada suatu periode ada yang memiliki harga lebih tinggi dari emas (gambar bawah) walaupun akhirnya turun kembali.

: perhatikan harga Dysprosium dan Neodymium yang di atas harga emas| Sumber: Bloomberg

Beberapa penggunaan elemen LTJ antara lain :

Neodimium

Ini digunakan untuk membuat magnet kuat yang digunakan pada loudspeaker dan hard drive komputer agar lebih kecil dan lebih efisien. Magnet yang mengandung neodymium juga digunakan dalam teknologi hijau seperti pembuatan turbin angin dan mobil hibrida.

Lanthanum

Elemen ini digunakan pada lensa kamera dan lensa teleskop. Senyawa yang mengandung lantanum digunakan secara luas dalam aplikasi pencahayaan karbon, seperti pencahayaan studio dan proyeksi bioskop. -- Bahkan sebuah perusahaan di Indonesia sudah berhasil menciptakan cat kapal  anti radar dengan lapisan lanthanum yang sudah berhasil di uji cobakan berkerjasama dengan Kementrian Pertahanan.

Cerium

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline