Lihat ke Halaman Asli

el lazuardi

TERVERIFIKASI

Menulis buku SULUH DAMAR

Warung dan Dinamika Hubungan dengan Tetangga

Diperbarui: 22 Oktober 2022   21:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi warung kelontong milik tetangga. Sumber: Shutterstock/Rembolle via Kompas.com

Apakah anda suka berbelanja ke warung tetangga ? Kalau iya, apa alasannya ?Karena dekat rumah, soalnya lokasi toko lain jauh dari rumah. Atau juga mungkin karena lebih murah. Atau karena bisa ngutang ? Alasan terakhir ini sebaiknya dihindari ya !

Sebaliknya, kalau tidak suka apa pula alasannya ? Karena lebih mahal ? Barang-barangnya kurang menarik bagi anda ? Atau anda hobinya belanja di supermarket atau belanja online ? Apapun jawaban anda tentu ada alasan tersendiri dibaliknya.

Penulis sendiri memilih jawaban pertama, masih sering membeli sesuatu di warung tetangga. Entah membeli gas, token listrik, gula pasir, kopi, teh, sabun mandi dan barang lainnya yang notabene kebutuhan harian, penulis tetap mengandalkan tetangga.

Bila dicermati lebih dalam, kehadiran warung tetangga telah menimbulkan fenomena tersendiri dalam kehidupan bertetangga. Dengan adanya warung, hubungan antar tetangga bisa bertambah dekat atau justru makin renggang. Semua tergantung kepada bagaimana masing -masing individu menyikapinya.

Ada beberapa catatan yang perlu digarisbawahi sehubungan dengan kehadiran warung tetangga dan pengaruhnya dalam dinamika hubungan antar tetangga.

1. Berbelanja di warung tetangga itu sebuah kebaikan.

Dengan berbelanja di warung tetangga artinya kita telah berbuat satu kebaikan yakni membuat senang tetangga dengan menglarisi dagangannya. Siapa yang tak senang bila dagangannya laku. Setiap orang pasti merasa senang, meski mungkin untungnya tak seberapa, tapi mereka akan merasa puas.

Apalagi kalau ternyata mereka menggantungkan hidup dari hasil usaha warung tersebut. Tentu mereka akan bahagia sekali. Dalam hal seperti ini mari niatkan di hati tujuan kita berbelanja di warung tetangga untuk membantu perekonomian mereka.

Warung tetangga. Foto: Humas Pemkot Surabaya/jawapos.com

2. Mempertahankan hubungan baik dengan tetangga.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline