Lihat ke Halaman Asli

Kuliahpun Titip Absen, Mau Dibawa ke Mana Bangsa Ini?

Diperbarui: 6 Maret 2018   14:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kuliah Pun Titip Absen, Mau Dibawa Ke Mana Bangsa Ini? (wartawantanpabayaran.blogspot.com)

Fenomena titip absen tidak asing lagi bagi kita. Berdasarkan pengamatan saya, mungkin orang menganggap titip absen itu adalah hal yang biasa atau hal yang benar. Padahal, titip absen merupakan perilaku yang koruptif, salah satu bibit korupsi. Perlu kita ketahui bahwa korupsi bisa bermula dari hal yang paling kecil. Jika hal yg kecil tersebut terus dilakukan, tidak menutup kemungkinan ke depannya akan memunculkan dampak yang besar. Miris sekali jika ada orang yang sering meminta untuk di-absen-kan. Dari situlah, timbul di benak saya, kuliah pun titip absen, mau dibawa ke mana bangsa ini?

Berbagai macam alasan digelontorkan untuk titip absen. Sebut saja, sakit, ada acara lain, susah bangun di pagi hari, dll. Tentu ada alasan yang masih bisa diterima dan tidak bisa diterima. Akan tetapi, dalam kondisi apapun, seorang mahasiswa yang berintegritas tidak boleh titip absen. Jika kita lagi sakit atau berhalangan untuk kuliah, kita bisa izin kepada dosen. Jika kita memang lagi malas atau susah bangun di pagi hari, kita harus rela tidak dinyatakan hadir.

Sebagai mahasiswa, integritas adalah salah satu elemen penting yang harus ditanamkan ke diri kita. Integritas adalah mutu, sifat, atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan; kejujuran. Maka dari itu, kejujuran harus dijunjung tinggi. Jika kita terus-terusan titip absen dan tidak jujur, bagaimana nanti kita ke depannya? Bagaimana sewaktu kita menjadi penjabat, PNS, atau kerja di perusahaan orang?

Memang kebiasaan kita titip absen belum berdampak saat ini. Akan tetapi, coba kita bayangkan 10 atau 20 tahun ke depan dimana kita sudah bekerja dan terjun ke masyarakat. Apa kita tidak merasa bersalah seandainya kita dipecat dari tempat kerja gara-gara melakukan praktik korupsi? Apa kita tidak merasa malu seandainya kita dikenakan rompi oranye dengan status sebagai pejabat negara gara-gara ketahuan korupsi? Mau dibawa ke mana bangsa ini?

Jadi, mulailah untuk membuka pikiran dan jangan melakukan hal-hal yang tidak benar apalagi membenarkan hal-hal yang salah. Bagi yang sering titip absen, bertobatlah dan berdiri di jalan yang benar.

Semoga artikel ini bisa memberi sedikit pencerahan kepada kita untuk terus menyuarakan larangan titip absen terutama untuk mahasiswa dan generasi muda.

Sumber




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline