Lihat ke Halaman Asli

Berry

belajar mengamati-menulis

Titik Cerah yang Terlihat dari Kasus Sambo

Diperbarui: 7 Oktober 2022   20:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

Kasus pembunuhan Brigadir J oleh Ferdy Sambo (FS), dkk, mulai memasuki babak baru. Pasalnya, kepolisian telah melimpahkan tersangka dan barang bukti kepada Kejaksaan pada Rabu (5/10). Dengan begitu, tak lama lagi proses persidangan akan dimulai.

Pada saat pelimpahan kasus tersebut, ada beberapa penyataan tersangka yang cukup menarik. Menurut saya, hal itu akan membuka jalan bagi pengungkapan kasus ini di persidangan kelak.

Pertama, FS menyatakan menyesal, minta maaf kepada keluarga Josua, dan siap menjalani proses hukum.

"Saya sangat menyesal, saya menyampaikan permohonan maaf kepada pihak pihak yang sudah terdampak atas perbuatan saya termasuk bapak dan ibu dari Josua. Saya siap menjalani proses hukum."

Kedua, terbukanya sebagian motif tersangka untuk membunuh J, yakni perasaan marah dan emosi karena perlakuan korban pada istrinya, Putri Chandrawathi (PC).

"Saya lakukan ini karena kecintaan saya kepada istri saya. Saya tidak tau bahasa apa yang dapat mengungkapkan perasaan, emosi, dan amarah akibat peristiwa yang terjadi di Magelang. Kabar yang saya terima sangat menghancurkan hati saya." 

Bagi saya yang telah mengikuti kasus ini berbulan-bulan, dua pernyataan tersebut bisa menjadi titik terang. Paling tidak ada sebuah kemajuan bagi pengungkapan kasus ini, karena banyaknya simpang siur dan kabut yang terlalu tebal sebelumnya.  

Pernyataan FS itu sangat berbeda dibanding pengakuannya berbulan-bulan lalu. Kini Ia mengakui bahwa dirinya salah dan siap menjalani proses hukum. Ini sebuah pernyataan yang kooperatif.

Bahkan, dia meminta maaf kepada keluarga Josua. Ini paling tidak bisa sedikit mengurangi beban bagi keluarga korban. Orang tua Josua pun terkesan menerima permintaan maaf tersebut.

"Terkait dari permintaan maaf dari Ferdy Sambo, itu memang hal yang wajar dilakukan antar sesama manusia. Kiranya sesudah selesai nanti proses hukum, baru kita berbicara soal memaafkan. Memang kita dianjurkan sesama manusia saling memaafkan," tutur Samuel Hutabarat, orang tua J, sebagaimana dikutip dari wartaekonomi.co.id

Namun banyak juga publik yang meragukan itu. Menurut mereka, FS hanya berpura-pura saja. Kalau bagi saya, secara logika, ini bukan waktu yang tepat baginya untuk berpura-pura lagi. Langkah yang baik baginya adalah mengakui kesalahan yang diperbuat, kemudian ikuti proses hukum. Pernyataan itu sepertinya lebih menunjukkan suasana asli hatinya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline