Lihat ke Halaman Asli

Keluarga Martinus Tolak Semua Wartawan

Diperbarui: 18 Juni 2015   01:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1409670766510304901

[caption id="attachment_356887" align="aligncenter" width="367" caption="Tabloid Jubi : Keluarga almarhum Ketua KNPB Sorong "][/caption]

Meski kematian Ketua Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Sorong, Martinus Yohame diduga akibat dibunuh, namun keluarga maupun kerabat korban bersikeras untuk dilakukan otopsi terhadap jenasah korban.Tidak hanya itu, keluarga dan kerabat korban sesama pengurus KNPB bahkan menolak semua media massa yang datang untuk meliput kematian dan pemakaman Martinus.

Sebagaimana dikutip dari Tabloid Jubi edisi Selasa (2/9), Plt Ketua KNPB Sorong, H. Heselo mengatakan, “Kami menolak semua media massa yang datang waktu itu, mau dipublikasi sama saja, Pak Ketua sudah mati, kami tahu siapa pelakunya, biar Tuhan yang berperkara atas semua ini.”Selain itu, Heselo menilai publikasi kematian dan pemakaman almarhum sama sekali tidak akan membuat perubahan bagi duka KNPB dan keluarga almarhum.

Menurut Tabloid Jubi, pihak keluarga Martinus melarang, bahkan mengusir awak media yang hadir. Padahal sebelumnya mereka sudah memberitahu wartawan untuk hadir dalam proses makburat tersebut, dan akan menggelar konferensi pers.Masih menurut Tabloid Jubi pula, salah satu wartawan lokal Sorong pada Rabu (28/8) lalu mengatakan, “Sebelumnya kami dihubungi pihak keluarga unuk meliput acara proses pemakaman Ketua KNPB Sorong Raya itu, tapi kenapa pas kami datang untuk meliput langsung diusir salah satu anggota keluarganya.”

Membaca alasan yang dikemukakan Plt. Ketua KNPB Sorong Raya kepada Tabloid Jubi itu, akal sehat saya tidak bisa menerimanya.Jika pihak KNPB menolak semua media yang datang dengan alasan publikasi kematian dan pemakaman almarhum sama sekali tidak akan membuat perubahan bagi duka KNPB dan keluarga almarhum, lalu mengapa foto-foto dan berita kematian Martinus Yohame tersebar luas di media-media KNPB ? Lalu mengapa kelompok Free West Papua Campaign (FWPC) di Inggris bersikeras untuk demo di depan Kantor KBRI ?Semoga pihak KNPB dan keluarga Martinus Yohame bisa meresapi alah satu lirik lagu yang pernah dibawakan Broey Pesolima :  JANGAN ADA DUSTA DIANTARA KITA.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline