Lihat ke Halaman Asli

berliana pramesty

Universitas Negeri Semarang

Karyawan Bukan Sekedar Tenaga Kerja : Peran Pelatihan, Kepemimpinan Visioner, dan SDGs

Diperbarui: 16 September 2025   14:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia (Sumber : nsd.co.id)

Di dunia modern, karyawan tidak hanya bekerja sebagai pelaksana teknis saja, tetapi mereka adalah aset strategis yang sangat penting untuk keberlangsungan dan daya saing perusahaan. Karena Revolusi Industri 5.0 berkembang dengan cepat, pekerja harus memiliki kemampuan berpikir kritis, adaptif, dan kreatif. Oleh karena itu, perusahaan harus menyediakan pelatihan, upskilling, dan pelatihan karyawan untuk memastikan mereka tetap relevan dengan kemajuan teknologi. Upaya ini tidak hanya membantu meningkatkan keterampilan teknis dan soft skill, tetapi juga sangat penting untuk mempertahankan motivasi dan loyalitas karyawan.  Pada saat yang sama, agar perusahaan dapat bertahan dalam persaingan global, program pengembangan SDM yang berkelanjutan diperlukan untuk mengatasi tantangan seperti tekanan teknologi dan perbedaan digital.

Kepemimpinan visioner sangat penting untuk menciptakan budaya kerja yang sehat, inklusif, dan inovatif selain pelatihan.  Pemimpin yang visioner tidak hanya memimpin organisasi untuk mencapai tujuan jangka pendek, tetapi mereka juga mempersiapkan jalan untuk masa depan dengan menggabungkan prinsip keberlanjutan. Pemimpin visioner dapat menumbuhkan kepercayaan dan keterikatan emosional karyawan dengan komunikasi yang jelas, tindakan yang konsisten, dan kemampuan untuk menginspirasi. Kepercayaan inilah yang membentuk loyalitas yang tinggi. Karyawan yang merasa dihargai dan diberdayakan terus bertahan dalam organisasi dan berkontribusi pada ide-ide inovatif yang meningkatkan keunggulan mereka dibandingkan dengan perusahaan lain.

Loyalitas dan motivasi karyawan berperan sebagai dasar keberhasilan sebuah organisasi digital. Loyalitas memberikan kestabilan, sementara motivasi berfungsi sebagai pendorong yang membantu karyawan beradaptasi dengan cepat terhadap tantangan digitalisasi. Perusahaan yang dapat mengintegrasikan tujuan bisnis dengan kesejahteraan pegawai akan memiliki tenaga kerja yang lebih efisien, kreatif, dan setia. Ini dapat diwujudkan melalui fleksibilitas dalam pekerjaan, dukungan emosional, serta sistem penghargaan yang mendorong partisipasi aktif. Ketika loyalitas dan motivasi terjaga, angka perputaran pegawai menurun, efisiensi meningkat, dan organisasi lebih siap menghadapi ketidakpastian.

Lebih dalam, integrasi pengembangan karyawan, kepemimpinan visioner, serta loyalitas dan motivasi kerja memberikan dampak signifikan terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi. Dengan meningkatkan kualitas SDM, perusahaan mampu menciptakan kesempatan kerja yang lebih terbuka, meningkatkan produktivitas, serta mendukung pertumbuhan ekonomi yang merata. Kepemimpinan visioner juga memastikan bahwa perkembangan yang dilakukan bersifat berkelanjutan, berwawasan jangka panjang, serta inklusif bagi semua pihak terkait. Oleh karena itu, karyawan tidak hanya dilihat sebagai pekerja, tetapi juga sebagai agen perubahan yang memiliki pesan krusial dalam membangun organisasi tangguh dan mencapai pembangunan berkelanjutan di era digital.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline