Lihat ke Halaman Asli

Benny Rhamdani

TERVERIFIKASI

Kreator Konten

Mercure Batavia Hotel, Seberapa Horor?

Diperbarui: 12 November 2022   13:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rasanya menginap Mercure Batavia Hotel Jakarta. (FOTO: dokpri Benny Rhamdani) 

Ini adalah kali pertama menginap di kawasan Kota Tua Jakarta. Tepatnya di Mercure Jakarta Batavia. Bukan cuman semalam, tapi tiga malam.

Sebelum menginap, saya sempat browsing mengenai hotel ini. Mana tahu hotel ini menyimpan cerita horor. Apalagi posisinya di Kawasan Kota Tua.

Info yang saya dapat tak terlalu banyak. Dulunya, hotel ini bernama Omni Batavia, lalu berganti menjadi de Rivier Hotel. Pada 2019 barulah diakuisisi dan menjadi Mercure Batavia. Seingat saya dulu, ada tempat nongkrong malam yang terkenal bernama Gudang.

Bonus dekat destinasi wisata Kota Tua Jakarta. (Foto: Dokpri Benny Rhamdani)

Dari Bandung saya naik kereta ke Stasiun Gambir, kemudian nyambung memakai taksi online.  Lokasinya dekat dengan Jembatan Kota Intan. Untuk ke kawasan wisata Taman Fatahilah juga bisa dijangkau jalan kaki atau pakai sepeda yang disiapkan hotel.

Desain hotelnya menyesuaikan dengan lanskap bangunan peninggalan Belanda di sekitar yang bergaya Art Deco. Tapi interior hotel ini sungguh modern. Bahkan dari luar, kita bisa melihat kemewahan dalam hotel saat lampu --lampu gantung hotel dinyalakan.

Kamar yang saya tempati di lantai tiga dari sembilan lantai. Sempat bingung sih mencarinya karena petunjuk arah di dalam hotel agak membingungkan. Ternyata saya mendapat jendela menghadap ke taman dalam hotel.  Sebenarnya saya lebih suka ke arah jalanan sih. Lebih dinamis.

Hotel ini dilengkapi kolam renang ada buat anak dan dewasa. Tapi nggak terlalu dalam juga. Hanya 1,2 m. Buat yang suka nge-gym, juga disediakan ruangan khusus tak jauh dari kolam renang.

Yang saya suka di sini adalah menu makannya. Walaupun 3 hari menginap, dan 3 kali makan sehari, nggak membosankan sama sekali. Selain karena bervariasi menunya, juga rasanya yang oke. Tamunya juga banyak wisatawan dari Eropa.

Perlu dicatat juga, walaupun nuansanya tempo doeloe, saya tidak merasakan nuansa horor ketika berada di dalam hotel.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline