Lihat ke Halaman Asli

Bekti Cahyo Purnomo Syah

Menulis adalah caraku melukis keindahan lewat rangkaian aksara manja tak bernyawa.

Suka Belajar Menulis Fiksi? Berikut Langkah Mudah Memahaminya

Diperbarui: 22 Juli 2023   08:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac


Karena itu dalam memainkan menulis detail tempat dan waktu, penting memahami, tulisan itu ditujukan untuk siapa? Genre apa? Perlu diketahui, dalam dunia literasi tidak teknik menulis yang benar-benar pasti kecuali penulisan bersifat resmi.  Di sinilah terkadang nyastra dan majas diperlukan. 

7.  Konflik Cerita 

Selain alur cerita mengalir, konflik dalam cerita merupakan ruh dari karya. Di sinilah sebuah karya fiksi menjadi 'hidup atau mati'? Bagaimana seorang penulis mampu membawa pembaca terhannyut dalam cerita, secara umum dipengaruhi oleh konflik. Tentu saja konflik tidak bisa berdiri sendiri, ada faktor-faktor lain sebagai penyangganya. 

8. Ending (Akhir Cerita) 

Baik itu bad ending ataupun happy ending, sebuah akhir cerita yang menyentuh dan ada keterkejutan, akan sangat berkesan bagi pembaca. Itulah pentingnya sebuah akhir cerita, baik itu fiktion mini/cerita mini, cerpen, cerbung, novel dan roman. 

Sebenarnya sudah banyak bertebaran akan pemaparan dan penjelasn tentang bagaimana menulis karya fiksi yang baik di goole atau buku-buku dan kelas online. Tapi kenapa meski sudah belajar nulis bertahun-tahun tapi 'gitu-gitu' aja?  Tunggu saja pada ulasan berikutnya. Jika tulisan ini  dirasa ada manfaatnya, silahkan bagikan. Jangan lupa follow dan komentarnya. 

Belajar bersama bisa dan terimakasih 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline