Lihat ke Halaman Asli

Beatrix TheresiaTai

Beatrix theresia Tai

Sudu (Tinju Adat) adalah Budaya yang Menyatukan Khalayak Banyak

Diperbarui: 20 Maret 2020   12:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Berada di atas ring tinju merupakan ajang bagi seseorang yang cukup bergensi. Olahraga ini juga sifatnya sudah mendunia. Dari berbagai kelas orang melakukan pertarunagan ini.

Namun hal ini tidaklah asing untuk Warga Zepe, Suku Pogo Atu, Woe Are Sangadeto ,Golewa, Ngada.Ini adalah tradisi yang diwariskan sejak dahulu kala dan turun temurun.

Adapun kegiatan ini mempunyai manfaat diantaranya:

1. Mempertahankan budaya positif dalam Woe Are.

2. Meningkatkan tali persaudaraan antara Woe atau suku di daerah sekitar.

3. Menanamkan sikap patriotisme dalam diri warga suku.

4. Menanamkan mentalitas spiritual dalam diri warga suku.

Dalam menjalankan acara sudu (tinju adat) ini, juga terdapat berbagai peraturan yaitu:

1. Para wanita dilarang memasuki arena alun-alun dimana tempat para pria memakai sarung tinju.Konon jika salah seorang wanita dengan sengaja ataupun tanpa sengaja memasuki arena tersebut,maka pria yang beranjak dari alun itu akan mengalami kekalahan. 

2. Jika lawan yang akan dipertarungkan dari pihak bersebelahan ternyata adalah keluarga atau memiliki garis keturunan, maka pertandingan tersebut wajib dibatalkan.Dan dilanjutkan dengan mencari pasangan lain.

3. Kedua,petarung hanya boleh menggunakan satu tangan yang dibalut dengan sarung tinju.sarung tinju ini dililitkan ke tangan petarung.sedangkan tangan yang satu yang tidak disarung tunji hanya boleh digunakan untuk menangkis. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline