Lihat ke Halaman Asli

Bayu Bondan

ASN yang belajar jadi penulis

Bule dan Pakde

Diperbarui: 21 November 2017   09:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Dalam lakon: Bahasa Inggris Selancarnya vs Bahasa Inggris Seikhlasnya 

Alkisah ada seorang bule yang naik Commuter Line (CL) dan sepertinya hendak turun di Stasiun Gambir. Ia sepertinya tidak tahu kalau CL tidak berhenti di sana. Sesampainya di Juanda dan melihat banyak orang bersiap untuk turun, ia pun bertanya, "Gambir? Gambir?"

Orang-orang di sekitarnya hanya menggelengkan kepala. Mungkin mereka sedang berusaha memberi tahu dengan bahasa qolbu. Atau bisa juga sebenarnya bukan sedang memberikan gesture hendak memberi tahu kalau ini adalah Stasiun Juanda, tetapi karena tahu kalau pada jawab bakal ditanya lebih banyak lagi pakai Bahasa Inggris nantinya.

Setelah sempat bingung sesaat, akhirnya kedua bule tadi memutuskan untuk ikut turun saja. Pakde yang juga ikutan turun di Stasiun Juanda mencoba untuk membantu mereka.

Pakde mau mengaplikasikan Dasa Dharma kelima, rela menolong dan tabah. Sekalian juga nostalgia kalau dulu pernah ikut Pramuka Penegak meskipun hanya sampai level Bantara.

Pakde: "I'm sorry. Do you want to go to Gambir?"

Bule: "Yes."

Pakde: "This is Juanda, station after Gambir. The train doesn't stop at Gambir."

Bule: "Bla bla bla bla bla..." (bagian yang ini terjadi miskomunikasi)

Pakde: "Gambir just for train with long distance trip." (hampir keceplosan long distance relationship)

Bule: "When we buy tickets, the operator doesn't say anything. So, we must go back?"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline