Lihat ke Halaman Asli

Baskara Pradipta Hadiwijaya

Mahasiswa Universitas Airlangga

Kecerdasan Buatan akan Menjadi Peran Penting Bagi Militer Dunia

Diperbarui: 5 Juni 2022   23:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pastinya kita sudah tidak asing mendengar kata kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) dimasa sekarang ini. Kecerdasan buatan sendiri memiliki pengertian yaitu simulasi dari kecerdasan yang dimiliki oleh manusia yang kemudian dimodelkan ke dalam mesin dan diprogram agar dapat berpikir seperti layaknya manusia. Tapi tahukah kamu bahwa AI sendiri memiliki peran yang penting dalam perkembangan teknologi saat ini maupun dimasa depan nanti.

Salah satunya dibidang militer, dunia saat ini sedang digemparkan dengan konflik antara Rusia dengan Ukraina. Dalam konflik kedua negara ini pastinya tidak luput dari teknologi -- teknologi perang yang dimiliki masing -- masing negara, serta tidak terkecuali dengan kecerdasan buatan. Oleh karena itu pastinya ada inovasi-inovasi baru dibidang militer yang melibatkan kecerdasan buatan yang nantinya inovasi tersebut akan dibahas lebih lanjut dalam artikel ini.

Project Quarterback

             Militer Amerika Serikat  sedang mengembangkan kecerdasan buatan yang diimplementasikan pada tank yang bertujuan untuk membantu kru menganalisa data pertempuran dan menentukan target. Teknologi ini dibuat agar pengambilan keputusan dalam pertempuran dapat dilakukan dengan cepat dan efisien. Kecerdasan buatan yang ada dalam tank ini nantinya akan mengumpulkan data dari satelit, drone, radar dan kamera yang terpasang pada tubuh prajurit.

Artificial Intelligence (AI) Drones

            Drone pada umumnya dikendalikan oleh manusia, namun teknologi ini membuat drone yang dapat terbang tanpa operator manusia. Menerapkan kecerdasan buatan untuk drone adalah kombinasi perangkat mekanik, instrument navigasi dan visi mesin. AI dalam drone ini tetap perlu dilatih dengan proses pembelajaran yang diawasi. Nantinya drone ini akan mengumpulkan data visual dan spasial dari kamera dan lidar. Objek yang direkam oleh drone ini berupa  dinding, gunung, atau sisi tebing. Kemudian pembelajaran mesin akan melatih drone tanpa awak ini agar dapat membedakan antara masing-masing objek yang tertangkap oleh kamera.

            Penangkal Rudal Hipersonik

            Pemerintah China telah mengklaim bahwa mereka mengembangkan teknologi AI yang dapat memprediksi lintasan rudal luncur hipersonik. Teknologi ini diklaim dapat memprediksi hipersonik meluncur saat mendekati target dengan kecepatan yang melebihi lima kali keceparan suara. Kedepannya teknologi ini akan banyak dikembangkan juga di negara-negara lain seperti Rusia dan Amerika Serikat. Lantas, apar udal hipersonik itu sendiri? Rudal dikatakan hipersonik apabila rudal tersebut dapat bergerak dengan kecepatan Mach 5 dan lebih tinggi (Mach = satuan kecepatan untuk mengekspresikan kecepatan suatu pesawat terbang relative terhadap kecepatan suara).




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline