Lihat ke Halaman Asli

Ardi Bagus Prasetyo

Praktisi Pendidikan

Introvert atau Ekstrovert: Apa Dampak yang Dirasakan bagi Peserta Didik?

Diperbarui: 7 September 2022   08:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Sumber: sragenupdate.pikiran-rakyat.com)

Pernahkah anda mengalami introvert dalam situasi sekolah, atau kehidupan masyarakat? Lalu, apa dampak yang anda rasakan dari sikap introvert tersebut? Sebagian dari kita yang hidup di lingkungan masyarakat tentu akrab dengan yang namanya gotong royong, kebersamaan, atau kerjasama. 

Namun hal tersebut agaknya dapat  menganggu beberapa orang yang memiliki sikap ingin menyendiri, tak menyukai keramaian, enggan bergaul dengan orang-orang di sekitarnya, menutup diri, dan lain sebagainya. 

Sikap-sikap tersebut pada hakikatnya muncul dalam diri pribadi seseorang yang disebabkan oleh beberapa faktor mulai dari lingkungan keluarga di rumah, sekolah, masyarkat, hingga lingga lingkungan pekerjaan. sikap introvert atau ekstrovert mungkin menjadi salah satu masalah yang bagi sebagian orang tentu biasa saja. 

Tetapi, untuk mereka yang memiliki keengganan bertemu dengan orang lain atau siapa saja orang yang belum dikenal maka akan menjadi masalah. Sebelum kita membahas lebih jauh tentang intovert dan ekstrovert, mari kita baca bersama sejarah singkat dari munculnya dua istilah tersebut.

Carl Gustav Jung, adalah seorang psikiater dan ahli psikoanalisis berkebangsaan Swiss pada 26 Juli 1875. Hidup dari latar belakang keluarga berpendidikan dan juga kakek dari seoang dokter dan pemikir hebat pada masanya. Carl kecil lahir di kota Kesswil di negara Swiss. 

Lahir dan dibesarkan dari sang ayah bernama Johann Paul Jung dan Emile Preiswerk Jung, Carl Gustav Jung dapat dikatakan tumbuh dan berkembang dari latar belakang keluarga berpendidikan dan bisa dibilang mapan. 

Ibunya merupakan anak dari keturunan sang Ayah yang juga akademisi dan berprofesi sebagai pendeta serta teolog di Basel. Sementara sang ayah yakni Johann Paul Jung merupakan anak dari professor bidang kedokteran bernama Carl Gustav Jung. 

Hidup dan tumbuh dari keluarga yang berlatarbelakang akademisi nyatanya tak menjamin kehidupan Carl Gustav Jung baik-baik saja. 

Singkat cerita, ia yang sering melihat secara langsung masalah rumah tangga antara ayah dan ibunya serta mengamati secara langsun sikap sang ibu yang memiliki dua kepribadian berbeda terutama pada masa-masa pertengkaran dengan ayahnya menyebabkan Carl Gustav Jung mampu menyimpulkan jika sang ibu memiliki dua jenis kepribadian yang berbeda dan hal tersebut dapat dibuktikan dari sikap sang ibu saat malam hari justru berkepribadian suka menyendiri di kamar, mudah depresi, dan sensitif. Sementara siang hari, sang ibu cenderung pragmatis, realistis dan sangat ramah. 

Nah atas dasar penilaian dari Carl Gustav Jung itulah maka muncullah apa yang dimaksud dengan introvert dan ekstrovert yang di kemudian hari sampai detik ini masih menjadi pembahasan di lingkungan masyarakat awam dan kalangan akademisi. Lalu apa yang dimaksud dengan intovert dan ekstrovert itu sendiri?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline