Daftar Judul Puisi: Arsip Puisi Bagian Kedua Puluh Enam
28 September 2023 03:12 |
Diperbarui: 15 Desember 2023 15:53
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Gambar Ilustrasi merupakan dokumen karya pribadi (Karya Bambang Syairudin)
Daftar Judul Puisi: Arsip Puisi Bagian Kedua Puluh Enam (Arsip Wajah Puisi Bams) Daftar judul puisi dari arsip puisi bagian kedua puluh enam ini merupakan kelanjutan dari daftar judul puisi dari arsip puisi bagian kedua puluh lima, dan hanya berisi daftar judul puisi, bukan berisi konten puisi. Judul-judul puisi tersebut disusun berdasarkan kronologis penayangannya hingga jumlahnya mencapai seratus judul puisi. Setelah bagian kedua puluh enam ini berisi seratus judul puisi, maka akan dilanjutkan ke bagian kedua puluh tujuh. Daftar judul puisi di dalam daftar isi di bawah ini pada awalnya adalah kosong. Kemudian setiap harinya, jika ada puisi yang tayang atau jika ada puisi yang akan dijadwalkan tayang, maka perlahan-lahan daftar isinya akan terisi hingga jumlahnya mencapai 100 judul puisi. DAFTAR ISI (Daftar Judul Puisi): 1. Nano Puisi | Rencana Merinci Mudah 2. Nano Puisi: Mudah Memaafkan 3. Nano Puisi: Mudah Mengakui Kesalahan 4. Nano Puisi: Mudah Mengikhlaskan 5. Nano Puisi: Mudah Memberikan Jalan 6. Nano Puisi: Mudah Disatukan 7. Nano Puisi: Mudah Disadarkan 8. Nano Puisi: Mudah Diajari 9. Nano Puisi: Mudah Dinasehati 10. Nano Puisi: Mudah Mempermudah 11. Fibonacci Puisi | Rencana Merinci Beragam Keinginan 12. Fibonacci Puisi: Keinginan Selalu Sehat 13. Fibonacci Puisi: Keinginan Bermental Kuat 14. Fibonacci Puisi: Keinginan Selamat 15. Fibonacci Puisi: Keinginan Selalu Dekat Kerabat 16. Fibonacci Puisi: Keinginan Dijauhkan Beban Berat 17. Fibonacci Puisi: Keinginan Rasakan Nikmat Manfaat 18. Fibonacci Puisi: Keinginan Agar Tak Ada yang Menghambat 19. Fibonacci Puisi: Keinginan Agar Selalu Memenuhi Syarat 20. Fibonacci Puisi: Keinginan Berpikir Cepat dan Tepat 21. Puisi | Rencana Merinci Tumbuhkan Cinta 22. Nano Puisi: Tumbuhkan Cinta kepada Gusti 23. Micro Puisi: Tumbuhkan Cinta kepada Hati 24. Macro Puisi: Tumbuhkan Cinta kepada Diri 25.Fibonacci Puisi: Tumbuhkan Cinta kepada Ayah Ibu 26. Nano Puisi: Tumbuhkan Cinta kepada Waktu 27. Macro Puisi: Tumbuhkan Cinta kepada Guru 28. Micro Puisi: Tumbuhkan Cinta kepada Ilmu 29. Fibonacci Pusi: Tumbuhkan Cinta kepada Kawan 30. Fibonacci Pusi: Tumbuhkan Cinta kepada Lawan 31. Puisi | Rencana Merinci Demokrasi 32. Micro Puisi: Demokrasi Penalaran 33. Micro Puisi: Demokrasi Perasaan 34. Macro Puisi: Demokrasi Berucap 35. Macro Puisi: Demokrasi Bersikap 36. Nano Puisi: Hati yang Berdemokrasi 37. Nano Puisi: Cinta yang Berdemokrasi 38. Fibonacci Puisi: Mendemokrasikan Tujuan Keinginan 39. Fibonacci Puisi: Mendemokrasikan Hak serta Kewajiban 40. Fibonacci Puisi: Mendemokrasikan Kasih dan Kepentingan 41. Puisi | Rencana Merinci Perang 42. Macro Puisi: Perang Lahir 43. Nano Puisi: Perang Batin 44. Micro Puisi: Perang Lahir Batin 45. Micro Puisi: Melarang Dilarang Perang 46. Micro Puisi: Dilarang Melarang Perang 47. Macro Puisi: Perang yang Dilarang 48. Fibonacci Puisi: Memerangi Keisengan untuk Berperang 49. Fibonacci Puisi: Mencermati Pemicu yang Menyulut Perang 50. Fibonacci Puisi: Dukung Mendukung Pihak yang Sedang Berperang 51. Puisi | Rencana Merinci Curang52. Macro Puisi | Ikut-ikutan Curang 53. Macro Puisi | Dibiarkan Curang 54. Micro Puisi | Ketahuan Curang 55. Micro Puisi | Keduluan Curang 56. Nano Puisi | Jika Lebih Curang yang Mencurangi 57. Nano Puisi | Jika Lebih Curang yang Dicurangi 58. Fibonacci Puisi | Bayangkan Jika yang Curang Selalu Menang 59. Fibonacci Puisi | Bayangkan Jika yang Menang Selalu Curang 60. Fibonacci Puisi | Bayangkan Jika yang Kalah Tak Pernah Curang 61. Puisi | Rencana Merinci Memilih Penguasa 62. Nano Puisi: Memilih Penguasa Perasaan 63. Micro Puisi: Memilih Penguasa Pikiran 64. Macro Puisi: Memilih Penguasa Pilihan 65. Micro Puisi: Memilih Penguasa Ucapan 66. Nano Puisi: Memilih Penguasa Gerakan 67. Fibonacci Puisi: Memilih Penguasa Ketauladanan 68. Fibonacci Puisi: Memilih Penguasa Kebahagiaan 69. Macro Puisi: Memilih Penguasa Kepedulian 70. Macro Puisi: Memilih Penguasa Keadilan 71. Puisi: Rencana Merinci Terpilih 72. Macro Puisi: Terpilih Menepati 73. Macro Puisi: Terpilih Mengingkari 74. Fibonacci Puisi: Terpilih Kembali ke Sifatnya yang Asli 75. Fibonacci Puisi: Terpilih Lompat Tidak Sampai Selesai 76. Nano Puisi: Terpilih Ingin Dipilih Lagi 77. Micro Puisi: Terpilih Sulit Ditemui 78. Nano Puisi: Terpilih Tulus Ikhlas Mengabdi 79. Micro Puisi: Terpilih Membangun Negeri 80. Macro Puisi: Terpilih Membangun Dinasti 81. Puisi: Rencana Merinci Tertampil 82. Nano Puisi: Tertampil pada Senyum 83. Nano Puisi: Tertampil pada Tangis 84. Micro Puisi: Tertampil Sekejap 85. Micro Puisi: Tertampil Abadi 86. Macro Puisi: Tertampil Kini 87. Macro Puisi: Tertampil Nanti 88. Macro Puisi: Tertampil Pasti 89. Fibonacci Puisi: Tertampil Diam Sembunyi Tertampil Lari 90. Fibonacci Puisi: Tertampil Tak Berdaya Kemudian Mati 91. Puisi | Rencana Merinci Seperlunya 92. Macro Puisi | Memandang Seperlunya 93. Macro Puisi | Mengenang Seperlunya 94. Micro Puisi | Berpendapat Seperlunya 95. Micro Puisi | Berdebat Seperlunya 96. Nano Puisi | Berdiskusi Seperlunya 97. Nano Puisi | Berpuisi Seperlunya 98. Fibonacci Puisi | Janganlah Memaksakan Seperlunya Saja 99. Fibonacci Puisi | Janganlah Berlebihan Seperlunya Saja 100. Fibonacci Puisi | Seperlunya dan Biasa-Biasa Saja
Catatan: Daftar judul puisi dari arsip puisi bagian kedua puluh enam ini hanya berisi daftar judul puisi, bukan berisi konten puisi.