Hidup mengoleksi kesan. Galerinya terhampar di luas alam. Mungkin terasakan, seperti saat dua pohon bergesekan. Sambil menebak perasaan yang paling mengesankan.
Barangkali di antara mereka ada yang sedang meredakan rasa luka. Itu karena selalu digoyang angin hingga bergesekan lama.
Hari-hari berjalan seperti itu. Ada yang melihat sebagai kesan baik, ada pula yang merasa terhunjam.
Galeri kehidupan memang rajin menyimpan kesan. Dari yang dangkal, hingga terdalam. Kita kadang tidak menikmatinya. Menganggap semua sebagai petistiwa biasa.
Galeri kesan lebih sering mengadakan pameran tunggal. Berbagai aliran lantas disatukan.
Langit pun mencatat. Sambil menyorotkan sinar semburat. Adakah maksud di balik itu. Persepsi berbeda itu malah baku.
Tak semua koleksi dipamerkan. Ada satu dua lukisan yang disimpan rapi di kamar sepi.
Semesta adalah rumah kita. Di mana pun kesan disimpan akan terlihat eksistensinya. Rahasia itu, hakikatnya tidak pernah ada.