Lihat ke Halaman Asli

Bambang Subroto

Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Mengaca Itu, Jangan di Air Keruh

Diperbarui: 28 Januari 2022   19:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Besubroto

Mengaca itu, jangan di air keruh, dan terpengaruh. Berkacalah di wajah fajar terpancar, rona "sumringah". Lintasi lembah, lepas dari lilitan, akar yang liar. 

Bertemu danauMu, bunga menunduk, teramat khusyuk. Karena tenang, gelombang kebisuan, tersamar hilang.

Damai itu, idaman insan, beraneka ragam. Air yang tenang, tak tanya identitas, terasa bebas. Sesama makhluk Tuhan, ingin damai, tak bertikai.

Mengaca itu, jangan di air keruh, nanti kan gaduh. Hujat menghujat, lupa pada bhineka merasa hebat. Gaduh meriuh, dan bergemuruh, dampak diunduh. Kontra produktif, karna sangat sensitif, jadi reaktif. Jika merasa pintar, bukan berkoar, kurangi kibar.

Tunggulah malam, sayap-sayapnya tenang, redam hatimu. Hati merendah, dampak diunduh, meniadakan riuh. "Salah lan seleh", akui salah, tunduk putusan hukum.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline