Selera manca, halus dalam memaksa, dikte selera. Penuh gairah, hasrat bergolak, sulit terbendung sudah. Bernafsu itu perlu, asalkan tahu, batas-batasnya.
Pergi bersama cucu, emoh kuliner jadul, nolak melulu. Gudheg tak suka, nasi liwet pun juga, kuna katanya. Memilah dan memilih, lalu menyaring, satu terjaring. Nasi "sekepel", plus ayam goreng, serta sausnya. "Happy meal" lah, dan koleksi mainan, daya tariknya.
Menu selektif, ketat memilih-milih, diskriminatif. Soto dan sate, selalu dihindari, tidak bergengsi. Memilih makan mie, instan bergizi, modern sekali.
Ketika nanti tua, kenang kuliner tentu berbeda. Bisa terjadi, di seluruh dunia, semua sama .
Sewaktu kecil, ku tak mengenal Mc D, sama sekali. Berbeda dengan cucu, selera satu, tidak berganti. Rasa terjajah, lewat selera, terbawa hingga tua.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI