Lihat ke Halaman Asli

Bambang Subroto

Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pernikahan yang Tertawan

Diperbarui: 27 Oktober 2021   23:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Pesta pernikahan itu bisa diselenggarakan sangat mewah. Itu karena orang tua menjadi sponsor utama dalam pembiayaannya. 

Orang tua nebeng. Sebagai pengundang, terlalu fokus pada masalah penyambutan. Yang diharapkan tentu kesan wah.

Doa memang tertuju ke pengantin berdua. Di dunia bahagia, di akhirat lebih bahagia.

Tapi baru beberapa hari berpesta, hubungan yang terikat itu  sudah dicegat dengan cobaan yang hebat.

Orang tua dan mertua siap-siap jadi pengarah yang serakah. Mereka sepertinya dituntut segera punya anak. Tempat tinggalnya bergantian, tak boleh menempati rumah baru.

Mimpi buruk dimulai. Mimpi yang indah-indah, kasih sayang yang melimpah makin menjauh. Suasana hati pun keruh.

Menikah itu sebenarnya aneh dan ajaib. Dua insan yang berbeda terpaksa diharapkan sama. 

Pesta bukan segala-galanya. Setelah pesta, wajib menjalani kehidupan berumah tangga seperti biasa.

Rumah tangga baru itu ringkih. Ribut sedikit saja, perpecahan makin menganga. Salah satu pihak tak mau mengalah.

Apalagi bila papah dan mamah ikut-ikutan. Hilang sudah gairah. "Begini salah, begitu salah".

Mertua itu pada dasarnya senang ikut campur. Merasa berpengalaman, lalu memberi arahan, tanpa permintaan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline