Lihat ke Halaman Asli

Bambang Suwarno

Mencintai Tuhan & sesama. Salah satunya lewat untaian kata-kata.

Dinasti Raja Mataram dan Sapi

Diperbarui: 22 Januari 2020   07:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sumarni galau berat! Bahkan hatinya telah tercabik oleh ketakutannya sendiri. Kondisi batin wanita setengah abad itu, kini kian parah. Lunglai, muram, mewek, dan terus menerus gemetaran. 

Kenapa? Karena Wardoyo, suaminya, yang telah pergi seminggu ini, sama sekali belum memberi kabar apa pun. Apa saja yang tengah dikerjakannya? Apa masih sehat-sehat saja? Atau sedang berada dalam kesulitan?

"Ya ditelpon saja, dong!" dorong Empok Siti, tetangga sebelah.

"Sudah empat hari ini tak bisa ditelepon lagi....."

"Ya telpon siapa saja yang di kampungnya! Adik iparmu, kek...?"

"Aye tak tahu nomer hapenya...."

"Jangan-jangan laki loe punya gebetan baru.....?" goda Siti sambil tertawa berderai-derai.

"Akh, ya nggak mungkinlah! Orang sudah tua...."

"Suamimu itu ya belum begitu tua, Neng. Berapa sih umurnya?"

"Sudah 55 tahun..."

"Jangan lupa, sekarang ini cewek-cewek pada lebih seneng ngelirik yang om-om. Loe inget kagak, Ginanjar itu baru saja nikahi cewek yang umurnya selisih 32 tahun darinya. Belum lagi lirikan para jande mude di sana. Apalagi ancaman dari para pelakor......"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline