Kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia saat ini masih belum bisa dikendalikan. Hal ini terlihat dari jumlah tingginya kasus baru dan angka kematian akibat Covid-19.
Akibat tingginya angka kasus baru dan angka kematian pemerintah menarik rem untuk pembatasan mobilitas masyarakat yaitu dengan diterapkannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang telah di mulai semenjak tanggal 3 Juli 2021 yang akan di perpanjang sampai 4 -6 Minggu kedepan.
Dampak dari kebijakan ini kini berdampak besar bagi para pelaku di sektor usaha. Salah satunya para pedagang yang berada di Pasar Minggu, Jakarta Selatan . Terlihat hari ini (23/07/2021) Pasar Minggu Jakarta Selatan sepi pengunjung.
Pedagang mengaku selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat omset penjualan menurun tajam dari biasanya hingga mencapai 50 -70%. " Waduh bener bener turun banget pemasukan lebih dari setengah pendapatan biasa tuh ga ada" ujar pedagang sembako.
Penerapan sistem penjualan disana terbagi menjadi 2 yaitu pedagang dalam buka pukul jam 24.00 WIB sampai dengan 12.00 WIB sedangkan untuk pedagang di luar hanya boleh buka dari jam 19.00 WIB sampai pukul 22.00 WIB.
"Kebijakan yang diterapkan Pasar Minggu yang hanya di perbolehkan buka hanya toko sembako,makanan, dan obat- obatan selain itu tidak di perbolehkan buka"pernyataan juru parkir pasar Minggu.
Terlihat dalam pantau (23/07/2021) disana dengan menelusuri berbagai sudut pasar tradisional Pasar Minggu bahwa sejumlah warga disana masih warga terlihat masih abai protokol kesehatan dengan tak menggunakan masker selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa Bali. Hal ini cukup di sayangkan karena usaha pencegahan tidak sejalan dengan harapan mereka
Harapan para pedagang disana berharap pemerintah dapat menerapkan kebijakan yang juga berpihak pada pelaku usaha, dalam upaya menekan laju penyebaran covid-19 yang terus meningkat .