Lihat ke Halaman Asli

Aliran Idealisme dalam Filsafat Pendidikan dan Tokoh-tokohnya

Diperbarui: 15 Juni 2021   18:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengenal Aliran Idealisme dalam Filsafat Pendidikan dan Tokoh-tokohnya (unsplash/alex block)

Hari ini, 31 Maret 2020 saya akan menjelaskan tentang Aliran Idealisme dan Tokoh – tokohnya, yaitu Plato, Elea, Hegel, David Hume, dan Al – Ghazali.

Idealisme diambil dari Bahasa Latin yaitu idea, yang berarti pikiran, ide, gagasan. Sedangkan dalan KBBI idealisme merupakan sebuah aliran filsafat yang menganggap pikiran atau cita – cita sebagai satu – satunya hal yang benar yang dapat dicamkan dan dipahami. Dan ada yang mengartikan ide sebagi sesuatu yang hadir dalam jiwa manusia.

Dari penjelasan diatas dalat disimpulkan bahwa aliran idealisme adalah aliran dalam filsafat yang mengedepankan akal pikiran manusia, dan terwujud atau tidaknya sesuatu itu tergantung oleh pemikiran manusia itu sendiri. 

Jika dihubungkan dengan dunia pendidikan, idealisme merupakan aliran yang dapat membawa pengaruh besar terhadap dunia pendidikan, terlebih dalam pendidikan di Indonesia. Mengapa?

Baca juga : Pendidikan Filsafat Esensialisme dan Para Filsufnya

Karena dalam aliran idealisme ini terdapat suatu metode yang sangat efisien untuk diterapkan dalam dunia pendidikan. Yaitu metode dialektik. Apa itu metode dialektik? 

Metode dialektik merupakan suatu metode untuk memecahkan masalah yang melibatkan tiga unsur, yaitu tesis (persoalan / permasalahan), antitesis ( tanggapan/pendapat), dan sintesis (kesimpulan). 

Nah, apabila metode yang seperti ini diterapkan dalam pendidikan maka akan sangat efektif. Karena dengan metode ini mengajarkan bahwa proses berpikir harus disiplin, ketika berpendapat harus dengan pertimbangan yang sangat matan, dan masih banyak lagi.

Selanjutnya, karena di dalam aliran idealism ini menggunakan kurikuluk pendidikan praktis. Bagaimana pendidikan praktis itu, pendidikan praktis merupakan adanya sebuah praktik dalam pendidikan yang bertujuan untuk memudahkan memahami ilmu pengetahuan. 

Jadi dalam pendidikan tidak hanya tentang teori saja, namun juga membutuhkan praktik didalamnya. Apabila kurikulum yang seperti ini diterapkan dalam pendidikan, maka itu akan berpengaruh baik terhadap pendidikan, karena dengan adanya kurikulum yang seperti ini, peserta didik lebih mudah memahami suatu materi.

Baca juga : Pragmatisme dan Tokoh-tokoh Pragmatisme Pendidikan Filsafat

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline