Lihat ke Halaman Asli

Bagus Azam Noor

Mahasiswa S1 Prodi Sosiologi Agama UIN Syekh Wasil Kediri

Songkok Balmawara: Menggali Puzzle Tinta Emas Perjuangan Indonesia

Diperbarui: 9 Desember 2023   16:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Mungkin benar perkataan Bung Karno "Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah enyah dari bumi indonesia namun perjuangan kalian lebih sulit karena melawan bangsa sendiri" mungkin juga benar satire kebangsaan yang ditulis Cak Nun " Refotnasi Gagal Total" mungkin benar perkataan Gus Dur "bangsa ini penakut karena tidak berani menindak yang bersalah". Itu hanya sebagian kecil dari sindiran tokoh tokoh bangsa Indonesia, karena terlalu banyak emas dan berlian yang tersebar di negeri loh jinawi ini.

kiranya adakah generasi bangsa yang terilhami perkataan Tjokroaminito, tokoh bangsa yang masyhur namanya di dalam buku sejarah bangsa dan negara indonesia, apa kiranya perkataan tersebut hingga begitu jelas menggema dikepala saya? perkataan tersebut ialah "setinggi-tinggi ilmu, semurni-murni tauhid, sepintar-pintar siasat" kiranya pelajar indonesia harus melihat,menggali, dan meneladani ketokohan pahlawan bangsa Indonesia, dalam tulisan ini ingin saya katakan bahwa marilah kita berfikir secara utuh dalam melihat bangsa dan negara indonesia, melihat secara syumul, melihat secara jernih, melihat secara komprehensif siapakah bangsa indonesia itu, kemanakah arah tujuan hidup bangsa indonesia itu, dan langkah seperti apa yang bangsa indonesia musti ambil 

Sukarno mengatakan berulang kali "Persatuan Indonesia" Gus Dur menyampaikan bahwa ada yang lebih tinggi dari politik, ialah kemanusiaan, apakah karena kita terlena oleh kemajuan teknologi dan lengkapnya fasilitas? sehingga lupa semangat perjuangan yang dimandatkan oleh tokoh-tokoh pendiri bangsa? terbuai kita ini oleh ilusi yang dibawa oleh bangsa lain, ironisnya kita tidak sadar.

berapa buku yang Hatta baca? berapa karangan yang telah dituliskan KH Hasyim Asy'ari? berapa banyak pula gagasan - gagasan yang sudah digoreskan oleh tokoh-tokoh bangsa dulu? terlalu banyak tinta emas yang ada, tapi mengapa generasi penerus tidak mengikuti jejak tersebut?.

melihat indonesia tidak boleh hanya melihat jakarta saja, melihat indonesia artinya melihat aceh, melihat banjarmasin, melihat manado, melihat kupang, melihat ambon, melihat jayapura.

Marilah memahami bahwa melihat indonesia harus secara utuh agar cita-cita bangsa dapat terwujud.

Semoga tulisan ini dapat membawa manfaat bagi pembaca

Bagus Azam Padmaningroem

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline