Lihat ke Halaman Asli

Azurah

201910501028

Batam-Bintan Tersambung Jembatan 14 KM

Diperbarui: 22 April 2021   22:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) saat ini sedang mempersiapkan proyek Jembatan Batam-Bintan. Ini bisa menjadi proyek kemitraan publik-swasta (PPP) pertama di kawasan itu. Batam dan Bintan adalah dua pulau yang terletak di provinsi Kepulauan Riau, tepat di sebelah selatan Singapura. Sementara Batam adalah pusat industri utama, sedangkan Bintan akan  dipromosikan sebagai Bali baru. 

Purnomo Andiantoro, juru bicara Badan Pengusahaan Batam (BP Batam), mengatakan studi kelayakan dan desain teknis sudah selesai. Langkah selanjutnya adalah mengatur proses tender. 

Mengingat Batam dan Bintan melibatkan dua administrasi yang terpisah, maka di tingkat provinsi (Gubernur) tender perlu ditawarkan dan diserahkan. Proyek jembatan Batam-Bintan akan ditawarkan kepada investor swasta dengan skema build -- Operate -- Transfer (BOT), dimana investor swasta mendapatkan konsesi dari gubernur untuk mendanai, membangun, dan mengoperasikan jembatan tersebut. Nantinya, kepemilikan proyek akan dialihkan ke pemerintah daerah.

Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) memperkirakan jembatan sepanjang tujuh kilometer itu akan membutuhkan investasi senilai Rp 3 triliun (sekitar USD $ 226 juta). Jembatan tersebut merupakan bagian dari target Presiden Indonesia Joko Widodo untuk meningkatkan konektivitas di seluruh Indonesia. Investor dari China dan Korea Selatan telah menyatakan minat mereka pada proyek tersebut dan sedang mempelajari kelayakan ekonomi proyek tersebut. 

Perusahaan investasi negara China China Power Investment Corp telah mengirimkan proposal. Yang sangat penting bagi investor adalah studi tentang lalu lintas yang akan menggunakan jembatan tersebut. 

Saat ini transportasi laut (kapal feri) antar kedua pulau sedang marak. Namun, Andiantoro menambahkan, masih sulit memperkirakan permintaan dari penumpang pengguna jalur darat untuk jembatan tersebut. Proyek jembatan Batam-Bintan melibatkan tiga paket terpisah: (1) dari Batam ke pulau Tanjung Sauh, (2) pulau Tanjung Sauh ke pulau Bau, dan (3) dari pulau Bau ke Bintan.

Rencana untuk membangun jembatan antara kedua pulau tersebut pernah diprakarsai oleh Badan Pengusahaan Batam (BP Batam)  pada tahun 2005. Namun, ketika seorang investor Korea Selatan mundur dari itu, keseluruhan proyek itu batal.

Hubungan antara Batam dan Bintan melalui jembatan diperkirakan akan menimbulkan apa yang disebut multiplier effect bagi kawasan tersebut, termasuk zona perdagangan bebas yang menarik investasi signifikan di sektor industri (terutama dari Singapura). Jembatan itu juga akan menjadi pendorong perkembangan pariwisata di Bintan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline