Lihat ke Halaman Asli

Aziz Aminudin

Penulis Lepas, Trainer, Personal Coach, Terapist, Hipnoterapist, Pembicara, Online Marketer, Web Design

Keterhubungan Tubuh, Pikiran dan Jiwa

Diperbarui: 14 Juni 2019   11:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Selamat siang kompasiner, kembali bersama saya Aziz Amin, kali ini saya akan melanjutkan bahasan kemarin tentang tubuh, pikiran dan jiwa.

Manusia mahluk yang unik, satu kesatuan antara tubuh, pikiran dan jiwa.

Artinya karena satu kesatuan, maka antara tubuh, pikiran dan jiwa memiliki keterhubungan yang sangat kuat. ( satu sistem ).

Apabila satu bagian mengalami gangguan maka bagian lain akan tetpengaruh dan tentunya akan mempengaruhi kualitas hidupnya yang diawali dengan gangguan pola aktifitas.

Saat tubuh mengalami gangguan maka pikiran dan jiwa akan terprngaruh dan saat pikirang sedang bermasalah tubuh dan jiwa juga sama, demikian sebaliknya.

Bagaimana dan apa yanh dilkukan pada saat seperti itu ?

Kenali bagian mana yang mengalami gangguan dan sejauh mana menimbulkan dampak (efek) pada bagian lain

Dan...., lakukan intervensi / penanganan dengan ahli yang tepat bagian yang mana yang bermasalah.

Fisik ?, ya ke dokter, perawat, bidan, fidioterapi, tefleksiologi, akupunturis dll, ahli yang mampu dan kompeten untuk menangani fisik

Pikiran ?, Ya ke psikiater, psokolog, hipnoterapi, dll ahli yang mampu dan kompeten dibidang pikiran

Jiwa / Soul ? , Ya ke Kyai, Ustadz, Tabib, Orang Pinter ( Spiritual ) dll yang ahli manpu dan kompeten dibidang ini

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline