Lihat ke Halaman Asli

Aziz Aminudin

Penulis Lepas, Trainer, Personal Coach, Terapist, Hipnoterapist, Pembicara, Online Marketer, Web Design

Ramadhan Tak Pernah Pergi

Diperbarui: 17 Juni 2018   17:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (rohissmanpintar.blogspot.com)

Sore kompasienar,

Lama dan ini mungkin yang terlama dari saat KomBes Community terbentuk, komunitas kompasianer brebes yang di bidani oleh H. Bahrul Ulum sebagai leader. Ya terkait dengan aktifitas dan banyak hal saya memilih tidak aktif untuk menulis.

Bukan hanya di kompasiana melainkan beberapa website saya juga sepi dari tulisan termasuk akun sosial media. Ada hal yang ganjil memang saat kali ini saya memilih untuk tidak menulis melainkan sesekali menyimak teman tempan anggota KomBes Community sangat produktif menulis dan sahabat kompasianer lain yang keren -- keren.

Entah kapan pastinya saya akan kembali aktif menulis tapi yang pastinya saya masih sangat konsisten belajar menulis dan keilmua lain dan masih dalam nuansa lebaran dan hari raya Idul Fitri 1439 H, saya pribadi Aziz Amin meghaturkan permohonan maaf lahir dan batin barangkali selama ini saat berinteraksi di dunia maya dan di kompasiana ini ada tulisan dan pola kalimat yang tidak berkenan di hati baik yang tersirat maupun tersurat.

Semoga kita kembali fitrah ( suci ) diampuni segala khilaf dan dosa yang lalu, atau orang zaman kekinian kembali ke slogan para pekerja berseragam merah, " Mulai dari Nol "0" ". 

TAMU ALLAH 

Kemarin tetangga saya sebalum bulan puasa, kita akan kedatangan tamu agung, tamu Allah, bulan yang sangat mulya dan sangat spesial buat umat muslim khususnya yang beriman, dimana pintu syurga dibuka lebar lebar dan neraka ditutup dan dikuci bahkan konon katanya setan dibelenggu.

Bukan saya kalau pikirannya nggak nakal kata teman saya saat saya menanyakan, " kalau setan dibelunggu, kenapa ia masih maen judi burung dara ?, ia masih tidak puasa dan merokok sesuka hati ?, dan itu mereka bukankan yang mereka lakukan katanya godaan syaetan ? ".

Itulah manusia kadang inginnya segala sesuatu disesuaikan dengan isi pikirannya, padahal sejatinya dibelenggunya setan ya tidak sama seperti yang ada tergambarkan dalam pikiran manusia, sejatinya sikap dan sifat setan ya itu ada dalam aliran darah manusia yang terlebur dalam nafsu, nafsu yang tidak baik dan sesuai syartiat islam.

Kenapa diawal para dai dan kyai menekankan bahwa puasa ini bukan perintah yang diberikan kepada sembarang manusia, kalau muslim itupun Allah ta'ala spesifik menyebut adalah orang orang yang beriman.

Karena kedatangan bulan suci ramadhan sebagai bulan yang dimetaforakan sebagai tamu Allah, bulan yang sangat spesial maka manusia relatif Allah mudahkan dan jaga dirinya dengan perisai berupa puasa yang dilakukannya, adanya perasaan beriman menjadikannya ia terpanggil berpuasa, dan karena berpuasa merasakan bagaimana perasaan yang menyertainya, bahwa diri terlindungi dan termonitor setiap halnya dengan Allah ta'ala, sehingga saat ia akan emosi, akan maksiat, akan meninggalkan syariat ia akan terakses pada sebuah keyakinan kuat " Saya sedang berpuasa ".

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline